Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Pembiayaan KUR 2023 Sebesar Rp450 Triliun Saat Perusahaan Penjamin Kurang Modal

Pemerintah harus memutar strategi agar program pembiayaan KUR 2023 dapat bergulir dengan baik mengingat terdapat kendala modal dari BUMN penjamin.
Presiden Joko Widodo didampingi Menkop UKM Teten Masduki di acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan Penyaluran Dana Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (19/12/2022). BPMI Setpres RI.
Presiden Joko Widodo didampingi Menkop UKM Teten Masduki di acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan Penyaluran Dana Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (19/12/2022). BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bersubsidi sebesar Rp450 triliun pada 2023. Pendanaan KUR tersebut naik 20 persen atau sebesar Rp373 triliun dari tahun 2022.

Namun demikian, Anggota DPR Komisi VI Harris Turino mengatakan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp6 triliun untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jamkrindo belum mendapatkan persetujuan. Suntikan PMN tersebut bertujuan untuk meningkatkan permodalan yang dibutuhkan dalam penjaminan KUR.

“Ini menjadi satu catatan karena bagaimana nanti kesiapan dua perusahaan ini [Askrindo dan Jamkrindo] untuk memberikan penjaminan terhadap KUR yang akan digelontorkan, paling tidak ke bank himbara besar, yakni BRI dan Bank Mandiri,” kata Harris dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX itu menilai apabila Askrindo dan Jamkrindo tidak dapat memenuhi kecukupan permodalan, maka akan berimbas bagi seluruh penyelenggara KUR.

“Karena apabila tidak terdapat kecukupan modal maka akan berdampak bagi asuransinya itu sendiri dan pada gilirannya akan membawa dampak sistemik bagi perbankan. Ini harus menjadi satu catatan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Askrindo Priyastomo mengatakan pihaknya masih menunggu ketersediaan dana dari Kementerian Keuangan. Sementara itu, PMN senilai Rp3 triliun tersebut juga masih ada di Badan Anggaran (Banggar).

“Belum dapat [PMN Rp3 triliun]. Kami menunggu dananya ada dari Kementerian Keuangan. Belum disetujui dan masih ada di Banggar juga [pembahasannya],” kata Priyastomo saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea mengatakan IFG juga terus melanjutkan dukungan di sektor riil dengan memberikan penjaminan kredit KUR dan PEN melalui dua anak perusahaan, yaitu Askrindo dan Jamkrindo.

Mantan Komisaris Independen di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu mengatakan IFG, holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, memberikan jaminan kredit kepada total 55,7 juta UMKM penerima KUR dan Rp1.517,6 triliun melalui Askrindo dan Jamkrindo dari 2007 – 2022.

Secara rinci, Askrindo melakukan penjaminan KUR terhadap 29,7 juta penerima UMKM dengan volume penjaminan senilai Rp760,7 triliun, serta berkontribusi terhadap penyerapan lapangan pekerjaan sebesar 52,8 juta. Sementara itu, Jasindo juga melakukan penjaminan KUR atas 26 juta penerima UMKM dengan volume penjaminan sebesar Rp756,9 triliun, yang membuka lapangan kerja sebanyak 35,1 juta.

“Kami memahami sektor UMKM menjadi andalan dalam menjaga pertumbuhan nasional. IFG akan terus melanjutkan mandat pemerintah dalam mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan UMi ke depan,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper