Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BCA Life menutup tahun buku 2022 dengan mencatatkan kinerja positif yang tercermin dari perolehan hasil usaha setelah pajak melonjak hingga lebih dari 327 kali lipat atau 32.619,22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (27/2/2023), hasil usaha setelah pajak DPLK BCA Life naik menjadi Rp20,03 miliar dari semula hanya bernilai Rp61,23 juta. Perolehan hasil usaha setelah pajak perusahaan ditopang oleh total pendapatan investasi yang melaju hingga 10.937,56 persen yoy, naik dari Rp202,92 juta juta menjadi Rp22,39 miliar pada 2022.
Selain itu, hasil usaha investasi milik DPLK BCA Life juga terpantau naik menjadi Rp20,81 miliar. Nilainya tumbuh hingga Rp20,73 miliar atau sebesar 27.434,95 persen yoy dari semula mencapai Rp75,59 triliun. Alhasil, total pendapatan dan beban lain juga menanjak 1.148,84 persen yoy menjadi Rp123,94 juta.
Baca Juga
Beranjak dari laporan aset neto, total investasi DPLK BCA Life menyusut 35,20 persen yoy dari Rp493,37 miliar menjadi Rp319,72 miliar. Penurunan investasi perusahaan salah satunya disebabkan merosotnya deposito berjangka hingga menyentuh 88,31 persen yoy menjadi Rp34,18 miliar dari sebelumnya mampu mencatatkan nilai Rp292,5 miliar.
Dari sana, aset neto yang dibukukan DPLK BCA Life ikut turun menjadi Rp324,31 miliar sepanjang 2022. Aset neto perusahaan turun 35,1 persen yoy dari Rp499,53 miliar pada 2021.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi laporan posisi keuangan neraca, DPLK BCA Life mencatatkan total aset sebesar Rp324,9 miliar atau turun 37,7 persen yoy dari Rp521,89 miliar.
