Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Sebut 17,72 Persen Simpanan Masyarakat dari Bank Ditutup Tak Layak Dibayar

LPS mencatat masih ada simpanan nasabah di bank yang tak layak bayar pada 2022 senilai Rp372 miliar atau 17,72 persen dari total simpanan.
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat masih ada simpanan nasabah di bank yang tak layak bayar pada 2022 senilai Rp372 miliar, porsinya mencapai 17,72 persen dari total simpanan nasabah bank yang ditutup Otoritas Jasa Keuangan. 

Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan jumlah tidak bisa dibayar ini jika mengacu ke nomor rekening mencapai 19.075 rekening nasabah. Jumlah ini setara 6,65 persen dari total rekening. 

Sementara, total simpanan yang layak bayar mencapai Rp1,73 triliun atau 267.759 rekening.

"Kenapa masih ada simpanan nasabah yang tidak layak bayar, ini karena mereka [bank yang ditutup] menerapkan bunga simpanan melebihi tingkat bunga penjaminan LPS," kata Purbaya dalam acara diskusi beberapa waktu lalu.

LPS sendiri telah menaikkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), serta simpanan valuta asing (valas) di bank umum masing-masing sebesar 25 basis poin bulan ini.

Purbaya mengatakan dengan kenaikan tersebut, tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum menjadi 4,25 persen, sedangkan valuta asing menjadi 2,25 persen. Kemudian, tingkat bunga penjaminan di BPR menjadi sebesar 6,75 persen.

Tingkat bunga penjaminan itu berlaku mulai 1 Maret 2023 sampai dengan 31 Mei 2023.

Kemudian, alasan lain kenapa masih ada simpanan nasabah yang tidak layak bayar karena tidak tercatat pada pembukuan bank. Lainnya, nasabah menempatkan uangnya di bank yang memiliki kondisi tidak sehat.

LPS memang mencatat hingga Desember 2022, terdapat 118 bank yang diresolusi. Sebanyak 117 bank diantaranya merupakan bank perkreditan rakyat (BPR), satu bank lainnya adalah bank umum.

Purbaya juga memperkirakan bahwa tahun ini tren bank yang dilikuidasi akan berlanjut, tapi hanya pada BPR. "Pasti, biasanya setiap tahun beberapa BPR akan jatuh. Itu biasa lah, tiap tahun mungkin 6-7 BPR jatuh," ujarnya.

Sementara, kondisi bank umum menurutnya lebih stabil dan kecil kemungkinan ada yang dilikuidasi. "Bank umum sih dari simpanannya itu naik semua, dari bank KBMI [kelompok bank dengan modal inti] 1 hingga 4 naik semua. Jadi membaik, sekarang keadaan perbankan amat solid," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper