Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Kolaps, SVB Masuk Daftar Bank Terbaik di AS Versi Forbes

Beberapa hari sebelum bangkrut, Silicon Valley Bank (SVB) mendapatkan titel bank AS terbaik dari Forbes.
Nasabah mencoba membuka pintu kantor pusat Silicon Valley Bank di Santa Clara, California, AS, Jumat (10/3/2023). /Bloomberg-Philip Pacheco
Nasabah mencoba membuka pintu kantor pusat Silicon Valley Bank di Santa Clara, California, AS, Jumat (10/3/2023). /Bloomberg-Philip Pacheco

Bisnis.com, JAKARTA — Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) muncul sebagai ironi. Sesaat sebelum kolaps, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat ini tercatat sebagai salah satu bank terbaik di Negeri Paman Sam pada Maret 2023 versi Forbes.

SVB Financial Group yang berlokasi di California tercatat menduduki peringkat ke-20 dalam daftar bank terbaik di AS menurut Forbes dengan aset mencapai US$213 miliar atau Rp3.302,04 triliun (estimasi kurs Rp15.502 per dolar AS). 

Adapun tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 13,8 persen dengan non-performing asset hanya 0,05 persen, menjadi salah satu yang terkecil di antara bank lain. 

Akan tetapi, titel sebagai salah satu bank terbaik di AS rupanya tidak tercermin pada pondasi keuangan SVB yang tidak mampu menahan guncangan likuiditas akibat penarikan uang secara besar-besaran. 

SVB runtuh setelah saham bank ini anjlok 66 persen dan gagal mendapatkan tambahan dana sebesar US$2,25 miliar dalam 48 jam. Kejadian ini juga membuat SVB ditutup oleh otoritas berwenang di California, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3/2023).   

Gejolak pada SVB dimulai sejak Rabu pekan lalu, saat bank ini mengumumkan kerugian besar dalam penjualan sekuritas. Akibatnya, kekhawatiran muncul di antara perusahaan modal ventura, yang sebelumnya menyarankan perusahaan untuk menarik seluruh uang dari SVB.

“Penurunan ini disebabkan para deposan menarik uang mereka secara tiba-tiba dan cepat sehingga bank bangkrut dan penurunan interday tidak dapat dihindari akibat penarikan besar-besaran itu,” kata Chief Executive Officer (CEO) Better Markets Dennis M. Kelleher.

SVB sedikitnya memiliki total aset US$209 miliar atau sekitar Rp3.197,7 triliun (estimasi kurs Rp15.300 per dolar AS) dan total deposito sekitar US$175,4 miliar atau Rp2.683,62 triliun. Jumlah ini terhitung per 31 Desember 2022. 

Adapun, badan AS yang bertanggung jawab untuk menjamin simpanan, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), mencatat kenaikan suku bunga acuan The Fed telah membuat bunga bersih bank-bank AS naik 16,5 persen menjadi $456 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper