Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri BUMN Erick Thohir Blak-Blakan Soal Solusi 65 Persen Dapen BUMN Bermasalah

Dapen BUMN akan dilakukan penggabungan manajemen pada Mei 2023 ini.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Ramah Tamah Menteri BUMN dengan Media, Rabu (3/5/2023). Bisnis-Mutiara Nabila
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Ramah Tamah Menteri BUMN dengan Media, Rabu (3/5/2023). Bisnis-Mutiara Nabila

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan kabar terbaru terkait 65 persen dana pensiun pelat merah bermasalah.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya menargetkan rencana proses penggabungan manajemen dapen pelat merah berada di bawah satu naungan manajemen pada Mei 2023 ini.

“[Penggabungan manajemen dapen BUMN] ada deadline-nya, kalau ngga salah rencana di bulan Mei akhir itu sudah final,” ujar Erick dalam Acara Ramah Tamah Menteri dengan Wartawan BUMN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Erick menjelaskan bahwa tenggat waktu yang ditentukan itu bukan merupakan proses penggabungan dana pensiun BUMN. Hal ini mengingat pemegang dapen BUMN sendiri terdiri dari beberapa perusahaan.

Lebih lanjut, Erick yang juga menyandang sebagai Ketua Umum PSSI itu menilai dengan adanya penggabungan manajemen, maka dapen BUMN dapat terkelola dengan baik dan menghasilkan investasi yang benar agar tidak terjadi kasus korupsi di kemudian hari.

Pasalnya, beberapa kasus di lingkup dana pensiun, seperti kasus korupsi di PT Asabri hingga PT Asuransi Jiwasraya telah merugikan negara.

“Jadi misalnya dapen [dana pensiun] daripada sendiri-sendiri, ngga jelas, salah, koruptif, lebih baik dikelola oleh ahlinya. Tetapi tetap milik mereka, ini hanya pengelolaannya saja. Jadi investasinya juga benar, jangan bohongan, dan kasus-kasus dapen ini sudah banyak yang korupsi. Jadi ini kita konsolidasi manajemen pengelolaan dana pensiun,” jelasnya.

Sementara itu, Erick mengaku bahwa 65 persen dapen BUMN yang bermasalah akan dilakukan investigasi audit untuk diketahui lebih lanjut terkait jumlah pasti dapen pelat merah yang bermasalah.

“Jumlah dapen BUMN yang bermasalah nanti ada investigasi auditnya,” tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper