Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Rencana Akuisisi Perusahaan Asuransi, Prudential Indonesia: Masih Fokus ke Bisnis

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) memberikan tanggapan soal rencana akuisisi perusahaan asuransi.
Petugas Customer Care Prudential Indonesia memberikan layanan konsultasi kepada nasabah di Prudential Tower, Jakarta, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas Customer Care Prudential Indonesia memberikan layanan konsultasi kepada nasabah di Prudential Tower, Jakarta, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menanggapi soal rencana akuisisi perusahaan asuransi. Terkait hal tersebut, pihaknya mengaku belum dapat berkomentar banyak. 

“Itu belum bisa tahu karena kondisinya juga belum tahu seperti apa, karena kan jual beli harus ada yang mau beli dan ada yang mau jual. Jadi, kita harus lihat juga kondisinya seperti apa,” kata Chief Financial Officer PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah, Paul Setio Kartono dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (10/5/2023). 

Paul menjelaskan bahwa Prudential Indonesia saat ini masih fokus kepada perkembangan bisnisnya. Selain itu, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah berkomitmen untuk membesarkan pangsa pasar dan terus membantu para nasabah.  “Itu jelas yang menjadi komitmen kami,” imbuhnya. 

Terkait rencana kenaikan modal perusahaan asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Paul mengatakan pihaknya pun belum bisa berandai-andai. Pihaknya juga meyakini masih memiliki waktu untuk menyiapkan diri karena ada jangka waktu yang telah ditentukan. 

“Pada pengalaman yang sudah-sudah pada saat kenaikan modal minimum itu disertai dengan jangan waktu sampai kapan dan sampai jangka waktu itu masih banyak yang terjadi tidak bisa berandai-andai,” papar Paul. 

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah mencatatkan total pendapatan premi dan kontribusi yang diperoleh lebih dari Rp22 triliun. Secara gabungan total aset yang dimiliki yakni lebih dari Rp67 triliun. 

Adapun pembayaran klaim dan manfaat untuk Prudential Indonesia sebesar Rp16,6 triliun atau sekitar Rp45 miliar per hari. Sementara Prudential Syariah mencatatkan pembayaran klaim Rp1,7 triliun dengan peserta yang terbantu lebih dari 38 ribu orang.

Diberitakan sebelumnya, OJK akan meningkatkan ekuitas modal minimum perusahaan asuransi dari Rp100 miliar menjadi Rp500 miliar pada 2026, dan menjadi Rp1 triliun pada 2028.

Kemudian, untuk batas ekuitas modal minimum perusahaan reasuransi konvensional dari Rp200 miliar menjadi Rp1 triliun pada 2026, dan Rp2 triliun di 2028. 

Perusahaan asuransi syariah dari Rp50 miliar menjadi Rp250 miliar di 2026, dan Rp500 miliar pada 2028. Sementara itu, untuk perusahaan reasuransi syariah dari Rp100 miliar menjadi Rp500 miliar di 2026 dan Rp1 triliun pada 2028.

Namun demikian, OJK akan meminta pandangan dari asosiasi dan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) agar modal minimum perusahaan asuransi dapat ditingkatkan secara bertahap.

“Oleh karena itu, kita akan melakukan perubahan POJK 67/2016 yang sekarang memang sedang kita edarkan [terkait rancangan POJK] ke asosiasi dan pelaku usaha jasa keuangan [PUJK] untuk mendapatkan respons,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Ogi Prastomiyono dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan April 2023, dikutip pada Minggu (7/5/2023).

Untuk saat ini ekuitas minimum untuk perusahaan asuransi adalah Rp100 miliar. Sementara itu, perusahaan reasuransi sebesar Rp200 miliar, asuransi syariah sebesar Rp50 miliar, dan reasuransi syariah mencapai Rp100 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper