Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamen BUMN Buka-Bukaan Ada Indikasi Korupsi Dapen BUMN selain Pelindo

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan ada indikasi korupsi yang terjadi di dana pensiun (dapen) BUMN selain Pelindo.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (30/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (30/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengendus adanya indikasi korupsi yang kembali terjadi di dana pensiun pelat merah, selain PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo.

Dugaan korupsi di tubuh dapen BUMN itu lantaran imbal hasil (yield) investasi tersebut hanya mendapatkan imbal hasil sebesar 1,9 persen.

Hal itu diungkapkan Wakil BUMN II Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Most likely ada something [dapen BUMN yang terindikasi korupsi]. Masa yield-nya [imbal hasil] cuma 1,9 persen? Itu enggak masuk akal,” kata pria yang disapa Tiko itu.

Maka dari itu, Tiko menduga adanya indikasi korupsi yang kembali terjadi di dana pensiun BUMN. “Saya rasa ada 1-2 kasus [korupsi] lagi yang akan kita bawa, karena ini lagi diinvestigasi. Kalau kemarin kan Pelindo. Jadi, sedang kita investigasi,” ujarnya.

Tiko menuturkan bahwa sebanyak 22 dapen BUMN memiliki rasio kecukupan dana (RKD) di bawah 100 persen. Rinciannya, 16 dari 22 dapen BUMN memiliki imbal hasil investasi di bawah 6 persen.

“Bahkan ada yang cuma 1 persen—2 persen [imbal hasil investasi], contohnya Pelindo kemarin,” ujarnya.

Lebih lanjut, selain Pelindo, Tiko menuturkan bahwa ada 4 dapen BUMN yang akan segera diinvestigasi secara bertahap.

“Ada 4 [dapen BUMN] yang di bawah 4 persen yang akan segera diinvestigasi, tetapi saya belum bisa ngomong namanya, karena ekstrim ya kalau SBN [Surat Berharga Negara] 6 persen, masa hasil investasi cuma 2 persen? Kan enggak masuk akal, pasti ada sesuatu,” tuturnya.

Adapun saat ini Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menghitung kekurangan pendanaan di kisaran Rp7 triliun-Rp15 triliun, yang diperkirakan kekurangan dana sekitar Rp12 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper