Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaum Laki-laki Paling Banyak Sumbang Kredit Macet Pinjol!

OJK mencatat kredit macet pinjol didominasi oleh kaum laki-laki yang nilainya mencapai Rp724,35 miliar.
Ilustrasi laki-laki yang frustasi akibat memiliki kredit macet di pinjaman online (pinjol)./ Dok Freepik
Ilustrasi laki-laki yang frustasi akibat memiliki kredit macet di pinjaman online (pinjol)./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laki-laki di kategori perorangan menjadi kelompok penyumbang outstanding kredit macet lebih dari 90 hari financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) tertinggi pada lima bulan pertama 2023.

Nilai outstanding kredit macet pinjol di kelompok laki-laki mencapai Rp724,35 miliar dengan 292.394 rekening penerima pinjaman aktif pada akhir Mei 2023.

Merujuk data statistik Fintech Lending periode Mei 2023 yang dipublikasikan OJK pada Senin (3/7/2023), nilai outstanding pinjaman macet di kelompok laki-laki melonjak 80,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode Mei 2022 yang hanya sebesar Rp401,37 miliar.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari di kalangan laki-laki naik 19,19 persen month-to-month (mtm) dari Rp607,75 miliar pada April 2022.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan bahwa selain sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah, tidak terpenuhinya kebutuhan dari pendapatan harian membuat kelompok laki-laki memilih untuk meminjam pendanaan ke pinjol.

Menurut Bhima, hal itulah yang membuat kelompok laki-laki menjadi penyumbang terbesar pinjaman macet fintech P2P lending.

“Tingginya pinjaman macet yang didominasi oleh laki-laki ini karena berkorelasi dengan gender mereka sebagai pencari nafkah,” kata Bhima kepada Bisnis, Senin (10/7/2023).

Menurut Bhima ada banyak kemungkinan kelompok laki-laki menggunakan pinjaman online untuk mencukupi kebutuhan harian.

Namun, dia tak mengelak bahwa ada pula fenomena di mana masyarakat tergiur mencoba pinjaman online yang akhirnya terjebak karena tidak bisa melunasi tunggakan bunga yang berakibat gagal bayar atau 'galbay'. 

“Laki-laki cenderung berani mengambil risiko dibanding perempuan, serta lebih cepat mengadopsi layanan keuangan digital,” ujarnya.

Sayangnya, Bhima mengungkapkan bahwa terkadang kelompok laki-laki juga tidak cermat dalam membaca syarat dan ketentuan pinjol. Hal itu yang kemudian berakibat pada tingginya pinjaman macet lebih dari 90 hari di fintech P2P lending.

“Laki-laki lebih berani coba-coba tanpa pikir panjang konsekuensinya kalau sampai macet [pinjamannya],” pungkas Bhima.

Secara total, OJK mencatat outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari di industri fintech P2P lending pada kategori perseorangan mencapai Rp1,73 triliun per Mei 2023.

Nilai outstanding pinjaman macet itu membengkak 113,25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp810,74 miliar.

Sementara itu, rasio tingkat keberhasilan penyelenggara P2P lending (TKB90) secara agregat berada di angka 96,64 persen. Dengan demikian, tingkat risiko kredit secara agregat atau tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) berada di angka 3,36 persen per Mei 2023, atau naik jika dibandingkan dengan posisi April 2023 mencapai 2,82 persen.

Indikator lainnya, yaitu rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing berada di level 5,55 persen dan 11,18 persen. Adapun, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) terpantau semakin efisien, terlihat dari 87,29 persen pada April 2023 dan turun menjadi 87,13 persen per Mei 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper