Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Singgung Peran Bank ke Pembiayaan Hijau, Intip Realisasi BBCA, BMRI, dan BBNI

Menko Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti peran strategis pembiayaan berkelanjutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Begini realisasinya di bank-bank besar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung pentingnya peran sektor jasa keuangan, terutama perbankan dalam mendorong pembiayaan hijau. Bank-bank pun kian gencar menyalurkan pembiayaan hijau mereka pada tahun ini.

Dalam acara Rapat Umum Anggota (RUA) Perhimpunan Bank Bank Umum Nasional (Perbanas) pada Kamis (20/7/2023), Luhut menjelaskan pemerintah memiliki enam agenda utama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Di antara agenda utama pemerintah itu adalah industrialisasi melalui hilirisasi dan dekarbonisasi untuk mempercepat net zero.

Luhut juga menyoroti peran strategis pembiayaan berkelanjutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. 

Menurutnya, agenda-agenda ekonomi berkelanjutan membutuhkan dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menggerakkan sektor riil dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. 

Saat ini isu-isu terkait environmental, social, and governance (ESG) serta pengelolaan iklim juga telah menjadi topik utama para pemimpin dunia. Berbagai negara pun telah mengambil tindakan serius dalam mengatasi perubahan iklim dan implementasi ESG. 

Menurut Luhut, Indonesia sebagai bagian dari komunitas global pun turut berkomitmen melalui enhanced nationally determined contribution yang tujuannya mengurangi emisi gas rumah kaca hingga sebesar 31,9 persen pada 2030 serta net zero emissions (NZE) pada 2060.

Ketua Umum Perbanas Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan industri perbankan pun telah menunjukan komitmennya dalam mendukung ekonomi berkelanjutan.

"Perbankan harus menjadi motor penggerak transformasi ekonomi Indonesia yang berperan aktif dalam mereduksi emisi karbon, melalui penyelarasan strategi pembiayaan dan portofolio kredit yang mengacu pada taksonomi hijau Indonesia,” kata Tiko, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (20/7/2023).

Menurut Tiko dukungan perbankan pada transisi energi tidak cukup hanya berhenti di sisi hulu, juga harus ke hilir. "Hilirisasi bahan baku seperti nikel merupakan kunci strategis dalam pengembangan industri kendaraan listrik yang pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon," ujar Tiko.

Sejumlah bank pun memang tercatat gencar menyalurkan pembiayaan hijaunya di Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) misalnya telah mencatatkan penyaluran pinjaman ke sektor hijau mencapai Rp80,2 triliun pada kuartal I/2023. Angkanya mencapai 7,5 persen dari total kredit perseroan pada periode tersebut.

Penyaluran pinjaman hijau itu di antaranya disalurkan kepada sektor energi terbarukan yakni Rp6,8 triliun, tranportasi hijau Rp11,9 triliun, bangunan hijau Rp1,9 triliun, dan sektor hijau lainnya.

Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah menyalurkan pembiayaan ke sektor hijau mencapai Rp109 triliun pada kuartal I/2023. Angkanya mencapai 11,8 persen dari penyaluran kredit perseroan secara bank only.

Penyaluran pembiayaan hijau ini meliputi pembiayaan terhadap pertanian berkelanjutan Rp90,6 triliun, energi terbarukan Rp8,5 triliun, dan transportasi hijau Rp3,1 triliun. Khusus untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), bank telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp143 miliar.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya secara serius menerapkan dukungan untuk menumbuhkan bisnis yang berkelanjutan dan menjadi bagian penting dari ekonomi hijau.

"Bank Mandiri berada di jalur yang sangat tepat sesuai dengan regulasi praktik pembiayaan berkelanjutan perbankan," katanya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI juga turut bergeliat menyalurkan pembiayaan hijaunya tahun ini. BNI telah menyalurkan pembiayaan di sektor pencegahan polusi Rp3,1 triliun, energi terbarukan Rp11,1 triliun, hingga industri pengelolaan alam hayati Rp19,4 triliun.

Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat telah menyalurkan pembiayaan hijau pada kuartal I/2023 mencapai Rp76 triliun, naik 4,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Rp72 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada sektor sumber daya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, BCA telah menyalurkan pinjaman Rp60,4 triliun, transportasi berkelanjutan Rp7 triliun, dan energi terbarukan Rp2,9 triliun.

Pembiayaan bagi kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pinjaman Rp327 miliar pada kuartal I/2023. Angkanya naik 19 kali lipat dibandingkan pembiayaan bagi kendaraan listrik pada kuartal I/2022 yang hanya mencapai Rp17 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper