Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blacklist Nasional, BI Checking, dan SLIK: Kenali Perbedaanya

Istilah BI Checking atau kini SLIK adalah sarana pencatatan kualitas kredit yang telah diambil oleh debitur.
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- BI Checking dan Blacklist Nasional adalah sistem yang berada dibawah naungan Bank Indonesia. Meski sama-sama berada dibawah naungan Bank Indonesia, sebenarnya kedua sistem ini memiliki perbedaan yang cukup jauh. 

BI Checking sering dibicarakan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pinjaman. Meski demikian, BI Checking telah dialihkan menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Peralihan ini sekaligus menandai perubahan rezim dari Bank Indonesia menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan SLIK, OJK dapat mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi di bidang keuangan.

Lalu apa perbedaan istilah ini?

BI Checking atau kini dikenal dengan SLIK dan Blacklist Nasional sebenarnya memiliki kesamaan seperti dapat berpengaruh pada pengajuan kredit di bank. Debitur yang memiliki skor kredit SLIK (dahulu BI Checking) buruk atau masuk dalam daftar Blacklist Nasional akan kesulitan mendapatkan kredit dan terkini terkait pekerjaan pekerjaan.

BI Checking atau Kini Disebut dengan SLIK

BI Checking adalah pengecekan riwayat kredit di Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia yang dilakukan oleh debitur. Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui kredit skor atau kolektibilitas seseorang. 

Skor atau kolektibilitas seseorang akan dinilai berdasarkan lama tunggakan pembayaran kredit sebelumnya yang kemudian digolongkan dalam bentuk skor atau kolektibilitas. 

Skor BI Checking terdiri dari leve 1 hingga 5. Nasabah yang mendapatkan skor 3 hingga 5 akan kesulitan untuk mengajukan kredit ke bank. 

Saat ini BI Checking telah berpindah tangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 1 januari 2018 dengan nama baru yaitu Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). SLIK tidak hanya menyediakan layanan pengecekan skor debitur tetapi juga layanan informasi keuangan lainya. 

OJK melalui SLIK menyediakan pengawasan dan layanan informasi keuangan yang diberi nama Informasi Debitur (iDEB). Proses pengecekan kredit skor yang sebelumnya disediakan BI Checking dapat dilakukan melalui iDEB. 

 

Blacklist Nasional atau Daftar Hitam

Berbeda dari BI Checking (kini SLIK), Blacklist Nasional adalah salah satu upaya Bank Indonesia untuk mencegah peredaran cek dan/ atau bilyet giro kosong. 

Blacklist Nasional berisikan daftar nama nasabah, badan hukum, atau perusahaan yang mendapatkan sanksi dari Bank Indonesia karena mengedarkan cek atau bilyet giro kosong. 

Hal ini disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/ atau Bilyet Kosong bagi pihak yang memberikan cek kosong sesuai dengan peraturan tersebut, akan dikenakan sanksi yaitu namanya dimasukkan ke dalam Daftar Hitam Nasional yang ditentukan oleh Bank Indonesia. 

Pihak yang memberikan cek kosong atau melanggar peraturan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi yaitu namanya di masukan ke dalam daftar hitam Bank Indonesia. Sanksi lainya adalah rekening bank akan ditutup, fasilitas cek atau bilyet giro di rekening giro di bank tertarik dan bank lainya akan dibekukan, atau sanksi terberat adalah dipidanakan. 

Sangat disarankan untuk tidak masuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia atau Blacklist Nasional. Hal ini, agar semua transaksi keuangan di bank atau mengajukan kredit tidak mendapatkan kendala.  (Ernestina Jesica Toji)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper