Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Asuransi Umum (AAUI) Respons Rencana OJK Bentuk KUPA

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) merespons atas rencana OJK yang akan membentuk Kelompok Usaha Perusahaan Asuransi (KUPA).
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) merespons atas rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan membuka opsi perusahaan asuransi membentuk Kelompok Usaha Perusahaan Asuransi (KUPA).

Skema pengelompokan KUPA Aini mirip seperti industri perbankan, tepatnya Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang berkonsolidasi membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB).

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan asosiasi mendukung semua upaya yang dilakukan regulator, termasuk pembentukan KUPA dalam rangka penyehatan dan penguatan industri asuransi.

Bern menyebut AAUI berperan aktif di semua diskusi yang ada terkait hal-hal yang menjadi fokus industri saat ini.

Dia menambahkan bahwa pada acara AAUI Indonesia Rendezvous ke-27 pekan lalu di Bali, OJK menyatakan bahwa peningkatan permodalan akan segera difinalisasi. Nantinya, perusahaan asuransi umum harus memiliki permodalan minimum menjadi Rp500 miliar sampai dengan 2026 dan dinaikkan kembali menjadi Rp1 triliun pada 2028.

“Di tahun 2028, nantinya akan ada klasterisasi Tier I dan Tier II. Untuk perusahaan yang mencapai permodalannya Rp1 triliun maka akan masuk ke Tier II, sedangkan yang belum mencapai itu akan masuk di Tier I,” ujar Bern kepada Bisnis, Kamis (19/10/2023).

Bern menjelaskan bahwa produk asuransi yang masuk di dalam klasifikasi Tier I dan Tier II masih akan dibahas bersama. Adapun, asosiasi akan diundang kembali oleh OJK untuk membahasnya.

Namun, imbuh Bern, lini bisnis Tier II akan lebih luas dan bisa masuk ke produk yang lebih kompleks. Sedangkan Tier I lebih akan bermain di produk sederhana.

Bern menjelaskan bahwa skema KUPA ini dilakukan agar perusahaan asuransi dapat tetap bertahan, atau menginduk pada suatu perusahaan asuransi yang besar.

“Untuk berapa anggota yang berencana akan masuk KUPA, ini belum bisa diketahui karena baru akan dapat diketahui setelah tahun 2028,” ungkapnya.

Pasalnya, OJK sendiri masih mengkaji pengaturan tersebut, sehingga diskusi lanjutan masih diperlukan antara OJK, asosiasi, dan pelaku industri.

Namun, AAUI memandang hal pertama yang kiranya bisa dan perlu segera dilakukan bersama adalah memperbaiki kondisi market industri asuransi umum agar lebih kondusif.

Menurutnya, dengan membaiknya kondisi market, maka dengan sendirinya industri asuransi umum akan dapat menghasilkan profit yang lebih besar, sehingga otomatis akan meningkatkan ekuitas masing-masing perusahaan asuransi.

“Dampak positif lainnya, dengan membaiknya kondisi market akan menjadi salah satu pendorong tumbuh dan sehatnya industri ini,” pungkas Bern.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Ibad Durrohman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper