Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Allianz Indonesia Ungkap Tantangan dan Peluang Asuransi pada 2024

Allianz Life Indonesia mengungkap tantangan dan peluang asuransi di Tanah Air pada 2024.
Nasabah beraktivitas di kantor Allianz Life, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah beraktivitas di kantor Allianz Life, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) mengungkap tantangan dan peluang asuransi pada 2024. Tahun depan, ekonomi dunia masih dibayangi inflasi global. Selain itu, Indonesia juga memasuki tahun politik. 

Meskipun berpotensi terkena dampak, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan bahwa imbasnya tidak akan signifikan. Menurutnya kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan asuransi akan tetap ada.

Lebih jauh, Ni Made mengatakan bahwa tantangan yang mungkin ada di depan justru rendahnya tingkat penetrasi asuransi, serta adanya gap antara tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. 

“Kondisi yang saat ini dihadapi industri asuransi di Indonesia dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak adalah tingkat literasi dan penetrasi asuransi yang masih rendah,” kata Ni Made dalam sesi diskusi Diskusi Ekonomi dan Investasi Outlook 2024 yang digelar Allianz Indonesia, Kamis (14/12/2023). 

Adapun berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada 2022 masih berada di level 2,27%. Angka tersebut masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa negara di Asia Tenggara. 

Sementara itu, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2022 OJK, tingkat literasi sektor perasuransian berada pada level 31,7%, tetapi tingkat inklusinya pada level 16,6%. 

Ni Made menyebut Allianz juga berkomitmen untuk ikut meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi melalui berbagai inisiatif yang digelar. Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635 ribu penerima manfaat.

“Kami juga terus menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi,” kata Ni Made.

Selain itu, dia menyoroti perlambatan ekonomi yang mungkin mempengaruhi kinerja investasi, di mana akan berimbas juga pada kinerja subdana asuransi jiwa unit-linked. Selain itu, pergeseran minat masyarakat ke asuransi tradisional juga sudah mulai terasa. 

Meskipun pihaknya optimistis beberapa masyarakat masih membutuhkan produk asuransi jiwa unit-linked. Menurut Ni Made unit link menawarkan perlindungan yang dapat dilengkapi dengan berbagai manfaat tambahan dan fleksibilitas. 

Sementara untuk peluang, Ni Made mengatakan Indonesia terdiri dari berbagai lapisan, di mana membutuhkan produk asuransi yang berbeda-beda. Menurutnya ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan penetrasi asuransi melalui inovasi dan ragam solusi serta layanan oleh pelaku asuransi. 

Ni Made juha menyoroti jumlah generasi muda yang kian bertumbuh menjadi peluang bagi industri asuransi. Masyarakat yang lebih muda memiliki karakteristik yang lebih dinamis, senang dengan hal yang mudah dan cepat, serta sangat piawai dengan penggunaan digital. 

“Oleh karena itu, pelaku asuransi perlu menyediakan solusi dan layanan yang inklusif serta memberikan kemudahan,” ungkapnya.

Terakhir, perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle juga menjadi latar belakang terciptanya permintaan pasar terhadap asuransi syariah, yang menawarkan nilai-nilai universal dan saling berbagi kebaikan antar sesama.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper