Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Bank Raya (AGRO) Raup Dana Nasabah di Tengah Melambatnya Simpanan

Dalam upaya meningkatkan simpanan nasabah, Bank Raya telah mempersiapkan berbagai fitur terbaru yang akan diluncurkan sepanjang 2024.
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), Jakarta, Selasa (3/1/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), Jakarta, Selasa (3/1/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terus mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga pada tahun ini. Perseroan juga mengandalkan pengembangan fitur serta kolaborasi ekosistem.

Corporate Secretary Bank Raya Ajeng Putri Hapsari menyebut dalam meningkatkan DPK, Bank Raya telah mempersiapkan berbagai fitur terbaru yang akan diluncurkan sepanjang 2024. 

“Peluncuran fitur baru tersebut bertujuan untuk menunjang kemudahan nasabah dalam bertransaksi dan mengelola usahanya,” ujarnya pada Bisnis, Senin (8/1/2024).

Selain itu, kata Ajeng, Bank Raya terus mengoptimalkan ekosistem BRI Group dan ekosistem digital yang dimiliki untuk meningkatkan ekspansi bisnis bank baik dari sisi simpanan maupun pinjaman.

Tercatat, per November 2023, dana pihak ketiga dari sisi digital saving Bank Raya, tumbuh 66,5% secara tahunan, mencapai lebih dari Rp841 miliar.

“Kami optimis peningkatan DPK di tahun 2024 ini dapat dilakukan dengan baik, serta memperluas akses dan mendorong transaksi melalui pengembangan fitur dan produk produk perbankan digital Bank Raya,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Bank Raya juga fokus untuk mendorong pertumbuhan dana murah melalui Digital Saving Bank Raya, dengan menawarkan kemudahan ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi.

Pasalnya, sejak diluncurkan pada 2022, digital saving Bank Raya telah menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan, baik dari sisi pertumbuhan bisnis maupun pertumbuhan nasabah.

Mengacu laporan keuangan, Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,67 miliar pada akhir September 2023 berbanding Rp32,47 miliar per September 2022.

Dari sisi intermediasi, Bank Raya menyalurkan pinjaman Rp5,62 triliun pada kuartal III/2023. Dari segi pendanaan, Bank Raya meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp7,06 triliun. Sedangkan aset Bank Raya menjadi Rp11,43 triliun.  

Sebagaimana diketahui, seiring dengan upaya Bank Raya tersebut, nyatanya simpanan nasabah di bank mengalami pelambatan tahun lalu. 

Tercatat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat capaian Dana Pihak Ketiga Bank Umum per September 2023 tumbuh yaitu sebesar Rp8.147,17 triliun, menanjak sekitar 6,54% secara tahunan. Namun, pertumbuhan ini sedikit melambat dari tahun sebelumnya sebesar 6,77% (yoy).  

Ada sejumlah alasan mengapa simpanan nasabah perlambatan, salah satunya karena dipengaruhi oleh high base effect DPK tahun 2022 alias pertumbuhan DPK yang tinggi pada masa pandemi.

“Terbatasnya konsumsi masyarakat, misalnya berkurangnya belanja untuk kebutuhan sandang, transportasi, dan wisata dan tingginya surplus di beberapa perusahaan korporasi,” demikian laporan OJK yang dikutip Bisnis, pekan lalu (29/12/2023).  

Perlambatan ini juga berlanjut seiring dengan penyesuaian status pandemi menjadi endemi konsumsi masyarakat pun makin meningkat. Kemudian, perlambatan DPK juga seiring peralihan arus dana non-residen ke luar seiring tingginya suku bunga global, serta dampak dari instrumen alternatif penempatan dana selain DPK yang semakin atraktif.  

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menyebut perlambatan DPK, lantaran dipengaruhi kebijakan moneter, dia pun menyebut pertumbuhan DPK diprediksi akan lebih tinggi di tahun depan.  

“Kalau Bank Indonesia pada 2024 sudah melakukan pelonggaran suku bunga, maka pertumbuhan DPK akan naik lagi. Penyaluran kredit akan lebih tinggi, ketika kredit disalurkan itu pasti balik lagi akan jadi DPK. Kredit itu menciptakan DPK,” ujarnya di Wisma Bisnis Indonesia Rabu (27/12/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper