Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Spin Off, Bank Nano Syariah Perbesar Bisnis Segmen Ritel

Saat ini Bank Nano Syariah masih dalam persiapan untuk bisa menggeser porsi bisnis ke segmen ritel, usai spin off dari Bank Sinarmas.
Jajaran Komisaris dan Direksi Bank Nano Syariah beserta Petinggi Sinar Mas Group saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia pada Jumat (12/1/2024)/Bisnis- Eusebio C.
Jajaran Komisaris dan Direksi Bank Nano Syariah beserta Petinggi Sinar Mas Group saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia pada Jumat (12/1/2024)/Bisnis- Eusebio C.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) bakal memperbesar porsi segmen ritel usai merampungkan spin off Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) yang resmi efektif beroperasi per 2 Januari 2024.  

Direktur Keuangan Bank Nano Syariah Soejanto Soetjijo menyebut apabila sebelumnya UUS Bank Sinar Mas hanya mengandalkan segmen korporasi untuk mendongrak kinerjanya, kini usai menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pihaknya akan menggarap segmen ritel dengan porsi yang lebih besar.

“Setelah menjadi Bank Nano Syariah, kita kurangi porsi. Awalnya kan proporsinya 85% untuk korporasi dan 15% ritel. Sekarang menjadi 70% dan 30%,” ujarnya saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Jumat (12/1/2024). 

Untuk menuju arah sana, saat ini Bank Nano Syariah masih dalam persiapan untuk bisa menggeser porsi bisnis ke ritel. Pasalnya, kata Soejanto, dibutuhkan kesiapan yang matang, mulai dari segi SDM hingga proses bisnis. 

Lebih lanjut, dari sisi ritel perseroan juga akan membidik segmen UMKM, hal ini lantaran seiring dengan beragam potensi di tiap daerah dan kota. 

“Misalnya Sumatra yang berbasis komoditas, lalu Kalimantan yang punya sektor pertambangan dan Sulawesi yaitu pertanian. Kami juga akan bidik wirausaha wanita, karena banyak UMKM dimulai dari wanita,” katanya. 

Saat ini, untuk bisa mendongrak kinerja perseroan, pihaknya pun mengandalkan pembiayaan UMKM melalui skema kemitraan referensi. 

“Belum ada kerja sama membiayai fintech untuk chanelling, karena pemain fintech syariah masih kecil di pasar dan juga kami memperhitungkan risikonya,” ungkapnya.

Adapun, Soejanto menargetkan perseroan menargetkan pembiayaan berada di level terjaga yakni Rp5,5 triliun. 

Sebagaimana diketahui, pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Sinarmas ini sejalan dengan ketentuan Undang– Undang No. 4 Tahun 2023 pasal 68 ayat 1 tentang pengembangan dan penguatan sektor keuangan dan juga sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia.

Sejauh ini, permodalan Nanobank Syariah masih didukung sepenuhnya oleh Bank Sinarmas (BSIM) selaku pemegang saham pengendali (PSP) dengan porsi kepemilikan 51%.

Sementara, kepemilikan saham lainnya digenggam oleh PT Sinarmas Multiartha sebesar 25% dan PT Asuransi Sinarmas sebanyak 24%

Tercatat per Desember 2023, aset Nanobank Syariah menyentuh Rp8,09 triliun dengan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp7,31 triliun dengan rasio pembiayaan permasalah (nonperforming financing/NPF) sebesar 2,2%.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  memang mengingatkan perbankan syariah yang bakal melakukan strategi anorganik perlu melakukan persiapan komprehensif demi meminimalisir potensi perlambatan bisnis.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut hal ini dilakukan agar menghasilkan akselerasi sesuai dengan yang diharapkan. Mulai dari memastikan persiapan manajemen, bisnis, operasional, TI, SDM hingga budaya korporasi yang terdokumentasi dengan baik.

“Kami juga melihat bahwa tidak sedikit bank yang melakukan langkah anorganik yang mengalami perlambatan bisnis di awal-awal periode pasca aksi korporasi tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa pekan lalu, (11/12/2023).

Menurutnya, berbagai potensi risiko di semua lini tersebut harus dapat diidentifikasi dengan baik dan disiapkan rencana mitigasinya, agar pada saatnya bank tersebut beroperasi dengan legal entity yang baru dapat menjalankan operasionalnya dengan baik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper