Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAJI Ungkap Biang Kerok Premi Unit Linked Anjlok sepanjang 2023

Penurunan premi unit linked pada 2023 mengalami tekanan terdalam jika dibandingkan dengan 2022 yang hanya turun 13,3% yoy.
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat premi yang berasal dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) atau lebih dikenal dengan unit linked masih mengalami kontraksi sepanjang 2023.

Berdasarkan data AAJI, premi unit-linked turun 22,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp85,33 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp110,23 triliun. Penurunan premi unit linked pada 2023 mengalami tekanan terdalam jika dibandingkan dengan 2022 yang hanya turun 13,3% yoy.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pada 2022, selama 3–4 bulan pertama produk unit-linked masih bisa berjualan sebelum Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.05/ 2022 (SEOJK Paydi) terbit.

Budi menuturkan bahwa perusahaan asuransi masih sempat berjualan dengan cara pemasaran yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya saat unit linked masih berjaya. Kemudian, lanjut Budi, saat SEOJK Paydi meluncur, industri sempat mendapatkan sedikit masa transisi, tetapi harus sepenuhnya mematuhi aturan SEOJK Paydi.

“Jadi, sebetulnya tidak pas 12 bulan berbanding 12 bulan karena ada ketentuan peralihan dan ada masa di mana SEOJK Paydi baru keluar pada 2022,” ungkap Budi dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Full Year 2023 di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Lebih lanjut, Budi memandang bahwa proyeksi pertumbuhan unit-linked tergantung dari kebutuhan masyarakat.

“Menurut saya, pada dasarnya sangat tergantung dengan kebutuhan masyarakat. Apakah perusahaan asuransi lebih suka kepada unit-linked atau tradisional? Jawabannya mungkin tidak ada jawaban seragam, karena ada perusahaan asuransi yang dominan pada unit-linked dan juga ada yang tradisional,” tambahnya.

Di sisi lain, Budi melihat generasi muda saat ini lebih mengarah pada produk unit-linked untuk memenuhi kebutuhan dibandingkan dengan tradisional.

“Karena ada unsur investasi, lebih ada fleksibilitas dan sebagainya. Jadi, saya tetap bagian mereka yang melihat masa depan unit-linked masih positif,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper