Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekap Dividen Bank Mandiri, BRI, BNI, & BTN per Lembar 2024 Serta Daftar Direksi yang Diganti

Bank Mandiri menjadi anggota perbankan milik negara (Himbara) terakhir yang melaksanakan RUPS pada Kamis (7/3/2024) dengan nilai dividen perlembar terbesar.
Arlina Laras, Fahmi Ahmad Burhan
Jumat, 8 Maret 2024 | 11:12
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah telah menyelesaikan seluruh rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan badan usaha milik negara (BUMN)  perbankkan pelat merah pada 2024 untuk kinerja tahun lalu. RUPS ini juga sudah menentukan besaran dividen yang diberikan kepada pemegang saham.

Entitas BUMN perbankan itu adalah PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI).  

Dalam rangkaian RUPS bank BUMN, pemegang saham secara total membagi dividen Rp94,38 triliun dari keempat bank. Lalu siapa yang paling royal memberikan dividen per lembar bagi investornya? 

Dividen per lembar terbesar datang dari Bank Mandiri. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada hari ini Kamis (7/3/2024), pemegang saham sepakat membagikan 60% dari laba tahun tahun lalu sebagai dividen.

Dengan persentase yang ditetapkan, maka dividen Bank Mandiri mencapai Rp33,03 triliun. Keputusan ini setara dengan Rp353,9575 per lembar saham.

Dari total dividen, sekitar Rp17,17 triliun akan diserahkan kepada pemerintah sebagai pemegang saham terbesar, sementara sisanya akan didistribusikan secara proposional kepada publik. Sedangkan sisanya sebanyak 40% atau Rp22,02 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan besaran dividen tersebut telah sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk berkontribusi secara optimal kepada pembangunan Tanah Air, serta konsistensi perseroan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah.

"Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” jelas Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (7/3).

  • Dividen Bank Rakyat Indonesia 2024

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi bank pelat merah pertama yang membagikan dividen pada pemegang sahamnya. Perlu diketahui bahwa BRI telah memutuskan untuk memanfaatkan 80% laba tahun buku 2023 atau sebesar Rp48,1 triliun untuk dividen tunai. 

Nilai dividen tunai itu terdiri dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp12,67 triliun yang telah dibagikan BRI kepada pemegang saham pada awal tahun ini. Kemudian sisanya akan dibagikan BRI sebanyak Rp35,43 triliun. 

Adapun, nilai dividen per saham dari BRI mencapai Rp319 per saham mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 151,55 miliar lembar. Sebanyak Rp84 per saham telah ditebar dalam tebaran dividen interim. Lalu, sisanya menjadi Rp235 per saham. 

"Atas pencapaian kinerja, dalam RUPST telah menyetujui penggunaan laba pengkonsolidasian yang diatribusikan pemilik 80% sebagai dividen atau sekurang Rp48,1 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers pada Jumat (1/3/2024).

  • Dividen BNI 2024 per lembar

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp10,45 triliun, dengan dividen per saham sebesar Rp280,49.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI pada Senin (4/3/2024), BNI telah memutuskan untuk menebar 50% dari total laba bersih tahun 2023.

"RUPST telah menyetujui pembagian dividen 50% dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp10,45 triliun. Dengan demikian nilai dividen 280,49 per saham," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers RUPST BNI pada Senin (4/3/2024).

Selain untuk dividen, 50% dari laba lainnya dimanfaatkan BNI untuk saldo laba ditahan sebagai pengembangan usaha berkelanjutan.

Adapun, nilai dividen BNI kali ini naik dibandingkan tahun lalu, di mana BNI menebar Rp7,3 atau 40% dari total laba bersih tahun buku 2022.

Royke mengatakan BNI meningkatkan rasio dividen tahun ini mempertimbangkan berbagai kondisi. Perseroan misalnya mampu mengelola rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level 22% per Desember 2023. 

Putusan tersebut sama dengan proyeksi besaran yang sebelumnya disampaikan Ciptadana Sekuritas, di mana BNI membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi yaitu sebesar 50% dibandingkan dividend payout ratio historisnya sebesar 20-30%. Hal ini dimungkinkan karena CAR berada pada level yang sehat yaitu 19% pada kuartal II/2023.

  • Dividen BTN 2024

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. (BBTN) resmi membagikan 20% laba untuk dividen pada 2024 atas kinerja tahun lalu. Dalam RUPS yang diselenggarakan hari ini, Rabu (6/3/2024) pemegang saham menyetujui membagikan Rp700,19 miliar.

"Atau Rp49,89136 per saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu setelah RUPS.

Dengan besaran dividen ini, maka pemerintah akan menerima sekitar Rp420,11 miliar sebagai pemilik 60% saham BTN, sedangkan sisanya akan menjadi hak pemegang saham publik.

Sebagaimana diketahui, penentuan dividen ini dilatarbelakangi oleh kemauan perseroan dalam memberikan kontribusi pada negara. Nixon juga menuturkan bahwa pembagian dividen juga tetap mempertimbangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang dimiliki

"Kami juga jaga kepentingan CAR terutama tier 1 capital. Total CAR kita upayakan di 19%-20% jangan turun, dan tier 1 capital di level 16-17% ,” ucapnya.

Tercatat, berdasarkan laporan keuangan, rasio modal tier-1 milik BTN berada di level 17,45% naik dari 132 basis poin (bps) dari tahun sebelumnya 16,13%. Sementara itu, rasio CAR BTN berada di level 20,07%, turun 10 bps dari sebelumnya 20,17%.

Pergantian Direksi Bank BUMN 2024

RUPS kali ini juga melakukan kocok ulang sejumlah posisi, serta masuknya sejumlah pejabat baru di bank pelat merah. Dalam RUPS Bank Mandiri kemarin, 2 direksi dipromosikan dari internal. Adalah Totok Priyambodo yang sebelumnya merupakan SEVP Commercial Banking Bank Mandiri serta Danis Subyantoro menjabat sebagai SEVP Internal Audit Bank Mandiri naik pangkat menjadi direksi. Totok mengisi posisi Direktur Commercial Banking, sedangkan Danis menjadi Direktur Manajemen Risiko.

Jabatan komisaris juga terjadi perubahan. Andrinof A. Chaniago dan Nawal Nely  tidak lagi masuk dalam daftar komisaris perseroan. Posisi Adinof diisi oleh Zainudin Amali sebagai Wakil Komisaris Utama. Satu bangku lainnya diisi oleh Tedi Bharata.

Perubahan juga terjadi di BTN, Adi Sulistyowati yang digusur dari Wakil Direktur Utama BNI menjadi Komisaris Independen dan Bambang Widjanarko sebagai Komisaris BTN

“Pak Bambang diangkat menjadi komisaris menggantikan Alm. Ahdi Jumhari Luddin yang meninggal dunia dan Bu Adi menggantikan Mohamad Yusuf Permana, yang menjadi Komisaris BNI,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam Konferensi Pers RUPST 2024, Rabu (6/3/2024)

BTN juga memasukkan Muhammad Iqbal. Mantan Direktur Institutional Banking BNI itu didapuk menjadi Direktur SME & Retail Funding. 

Rombak ulang direksi BNI serta BRI....

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper