Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Zurich Syariah Pamer Spin-Off Berhasil Percepat Bisnis

Pada September 2021, Zurich memutuskan untuk memisahkan unit usaha syariah menjadi entitas tersendiri sehingga mempercepat bisnis.
Karyawati beraktivitas di kantor pusat Zurich. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor pusat Zurich. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) mengungkapkan pemisahan unit usaha syariah (UUS) melalui spin-off telah berhasil mempercepat laju bisnis.

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menyatakan pemegang saham telah memutuskan untuk melakukan spin-off lebih cepat dari rencana semula, yakni pada bulan September 2021.

"Hal ini kami anggap penting untuk mempercepat pertumbuhan industri asuransi syariah, karena dengan spin-off tersebut, kami menunjukkan keseriusan dan kesiapan untuk berinvestasi," ujar Hilman dalam webinar OJK Institute dengan tema 'Strategi Mengakselerasi Pangsa Pasar Keuangan Syariah', pada Kamis (21/3/2024).

Hilman menjelaskan keputusan spin-off Zurich Syariah juga sejalan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 67/2016 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah. "Kami ingin mematuhi regulasi dan mendukungnya," tambahnya.

Meski demikian, Hilman menyebutkan alasan utama di balik spin-off Zurich Syariah adalah potensi pertumbuhan ekonomi dan asuransi syariah di Indonesia.

"Pada tahun 2020, Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan untuk memenuhi kebutuhan produk berbasis syariah di masyarakat. Potensi lainnya adalah mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, namun pangsa pasar asuransi syariah masih rendah, hanya sekitar 7% dari total pangsa pasar asuransi di Indonesia," jelasnya.

"Kami melihat bahwa saat yang tepat untuk melakukan spin-off, tanpa perlu menunggu waktu yang lama," tambah Hilman.

Hilman menyampaikan bahwa pada bulan September 2021, Zurich Syariah memutuskan untuk memisahkan unit usaha syariah menjadi entitas tersendiri atau full-fledged Zurich Syariah.

Lebih lanjut, Hilman mengungkapkan bahwa Zurich Syariah telah mengalami pertumbuhan sejak tahun 2021. Pada tahun tersebut, kontribusi Zurich Syariah mencapai Rp270 miliar, meningkat 44% menjadi Rp389 miliar pada tahun 2022, dan tumbuh 23,9% menjadi Rp482 miliar pada tahun 2023. Di tahun 2024, Zurich Syariah memproyeksikan pertumbuhan kontribusi sebesar 25,1% menjadi sekitar Rp603 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper