Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Tumbuh Agresif, Laba Bank Maspion (BMAS) Justru Susut

Bank Maspion mencatatkan laba Rp63,25 miliar pada 2023, susut 44,97% secara tahunan (yoy) dibandingkan laba bersih periode 2022 sebesar Rp114,94 miliar.
KBank dan Bank Maspion/Istimewa
KBank dan Bank Maspion/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) mencatatkan pertumbuhan kredit yang agresif pada 2023. Namun, kinerja laba bank besutan korporasi keuangan asal Thailand, Kasikorn Bank atau KBank ini jeblok.

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Maspion mencatatkan laba Rp63,25 miliar pada 2023, susut 44,97% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode 2022 sebesar Rp114,94 miliar.

Bank Maspion sebenarnya mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 24,18% yoy menjadi Rp551,18 miliar pada 2023.

Namun, jebloknya laba bank dipengaruhi oleh membengkaknya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) dari Rp16,36 miliar pada 2022 menjadi Rp95,97 miliar pada 2023.

Sejumlah beban juga membengkak, seperti beban tenaga kerja dari Rp158,67 miliar menjadi Rp212,85 miliar. Lalu, beban lainnya naik dari Rp161,33 miliar menjadi Rp201,58 miliar.

Alhasil, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Maspion naik dari level 84,99% pada 2022 menjadi 93,29% pada 2023. Semakin naik rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) juga naik dari 66,57% menjadi 70,3%.

Meski begitu, emiten bank berkode BMAS ini mencatatkan kinerja penyaluran kredit yang tumbuh agresif. Tercatat, BMAS telah menyalurkan kredit Rp13,24 triliun pada 2023, melesat 50,79% yoy, jauh di atas industri. Aset bank pun naik 31,5% yoy menjadi Rp19,66 triliun pada 2023.

Di sisi lain, kualitas aset bank memburuk. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross naik dari 1,21% menjadi 2,59%. Sementara, NPL nett naik dari 0,97% ke level 2,12%.

Dari sisi pendanaan, tercatat Bank Maspion telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp11,03 triliun, naik dari Rp10,91 triliun pada tahun sebelumnya. Meskipun, dana murah alias current account saving account (CASA) turun dari Rp2,3 triliun menjadi Rp1,99 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper