Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Pemalsuan QRIS, BI: Keamanan Transaksi Tanggung Jawab Bersama

Dalam mengantisipasi penyalahgunaan, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menyebut hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Baru-baru ini marak modus pemalsuan kode QRIS. Bank Indonesia (BI) menilai keamanan transaksi QRIS harus menjadi tanggung jawab bersama. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan dalam menjaga keamanan transaksi QRIS, BI terus melakukan pengawasan, termasuk berkoordinasi bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan pelaku industri Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).

Meski begitu, dalam mengantisipasi penyalahgunaan, Filianingsih menyebut hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama. "Dari sisi pedagang, barcode QRIS harus selalu dalam pengawasan," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (20/6/2024).bank berdasarkan 

Kemudian, menurutnya pembeli harus benar-benar memastikan apa yang dipindai atau scan-nya QRIS yang sesuai.

"Periksa status akan ada notifikasi merchant itu. Dia harus pastikan QRIS namanya benar. Jangan misalnya yayasan apa itu toko onderdil," ujar Filianingsih.

Seperti diketahui sejumlah penipuan melalui QRIS masih marak terjadi. Selain QRIS palsu di masjid, ada juga modus menciptakan QRIS palsu yang seolah-olah berasal dari toko atau merchant yang sah.  

Modus lain seperti scamming, di mana pelaku penipuan mengaku sebagai pihak yang sah dan menawarkan hadiah giveaway jika korban melakukan transfer mengunakan QRIS.

Ada pula modus dengan mengaku pihak dari bank di mana korban dalam percakapan dengan pelaku diminta memberikan informasi OTP dan dipandu melakukan transaksi QRIS.

Maraknya penipuan QRIS terjadi seiring dengan pesatnya pertumbuhan transaksi QRIS di Indonesia. BI mencatat, transaksi QRIS tumbuh 213,31% secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei 2024. Jumlah pengguna QRIS mencapai 49,7 juta dengan jumlah merchant 32,25 juta. 

Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng menyoroti bahwa secara umum, perbankan, penyedia sistem layanan keuangan, merchant aggregator dan payment gateway, seharusnya tidak bisa disalahkan ketika terjadi penipuan dengan QRIS yang belakangan marak terjadi.

"Kalau ini nothing wrong sama QRIS-nya [penyedia sistem], ini masalah pemalsuan di merchant-nya, sehingga para merchant harus hati-hati terhadap penempatan stiker QRIS agar tidak dipalsukan," kata Mekeng, pada beberapa waktu lalu (10/6/2023). 

Namun, di samping para merchant, legislator Fraksi Partai Golkar itu juga mengingatkan para konsumen dan penyedia sistem keuangan berhati-hati ketika memindai QRIS. Terutama, kata dia, pengguna bisa memastikan pemindaian QRIS menjadi milik pihak yang seharusnya.

"Pemalsuan ini juga terjadi, contohnya di rumah-rumah ibadah, sehingga sebagai pengguna QRIS harus hati-hati dan teliti membaca rekening penerimanya," ujar Mekeng. 

Dia juga mengingatkan para merchant atau lembaga bisa melakukan cek secara berkala terhadap QRIS yang terpasang untuk mencegah aksi penipuan. "Ya, pengecekan rutin dan random," kata Mekeng.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper