Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prudential Ungkap Unit Link Saham Berbasis Dolar AS Catat Kinerja Tertinggi

Prudential Indonesia mengungkapkan unit link saham berbasis dolar AS masih mencatatkan kinerja tertinggi ketimbang rupiah.
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkap bahwa investasi unit link saham berbasis dolar Amerika Serikat (AS) masih mencatatkan kinerja tertinggi ketimbang rupiah.

Selama kuartal I/2024, produk unit link saham berbasis dolar AS perusahaan, PRULink US Dollar Global Technology Equity Fund menjadi subdana dengan kinerja tertinggi yakni +17,19%.

Karin Zulkarnaen, selaku Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, menyebut hal tersebut sejalan dengan kenaikan saham-saham sektor teknologi global selama periode Januari— Maret 2024. 

“Untuk subdana dengan penempatan di dalam negeri, PRULink Rupiah Value Discovery Equity Fund mampu mencatatkan kinerja positif sebesar +5,99%,” kata Karin saat dihubungi Bisnis pada Minggu (7/7/2024). 

Namun demikian, pada Mei 2024 kinerja PRUlink US Dollar Infrastructure Consumer Equity Fund (DICEF) secara year to date sedikit mengalami penurunan sejalan dengan kinerja indeks acuannya, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Adapun, DICEF merupakan subdana yang ditawarkan pada Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI), dengan strategi investasi pada saham dan efek bersifat ekuitas di sektor infrastruktur, konsumsi, serta sektor terkait lainnya.

Secara umum, lanjut Karin, penurunan pada kinerja DICEF tidak memberikan dampak signifikan pada kondisi perusahaan.

“Kinerja subdana saham yang dimiliki Prudential Indonesia [year-to-date Mei 2024], sejalan dengan kinerja yang terkoreksi pada pasar saham Indonesia [IHSG] pada periode tersebut,” katanya. 

Sementara pada Juni 2024, PRULink US Dollar Global Technology Equity Fund masih menjadi unit link saham tertinggi mencapai 27,71%.

Memasuki paruh kedua 2024, Karin melihat prospek unitlink berbasis saham sangat tergantung pada berbagai faktor antara lain pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga yang mempengaruhi kinerja pasar saham.

Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral juga berpengaruh. Ada juga faktor stabilitas politik yang mendukung iklim investasi yang kondusif, serta perkembangan ekonomi global, termasuk kondisi perdagangan internasional.

“Kinerja perusahaan-perusahaan [emiten], termasuk laporan keuangan, strategi bisnis, dan inovasi, yang berdampak pada harga saham perusahaan tersebut,” kata Karin. 

Faktor lainnya yakni persepsi dan ekspektasi investor pada kinerja perusahaan, sektor industri, dan ekonomi secara keseluruhan.

“Melihat faktor-faktor tersebut di atas, unitlink berbasis saham memiliki prospek jangka panjang yang positif meskipun ada potensi volatilitas dalam jangka pendek. Nasabah perlu selalu memantau kondisi ekonomi dan investasi, serta melakukan diversifikasi kelas aset sebagai upaya pengelolaan risiko,” ungkap Karin.

Karin pun mengakui produk PAYDI masih menjadi bagian penting bagi pendapatan Prudential Indonesia. Adapun hingga kuartal I/2024, Prudential Indonesia membukukan pendapatan premi dari unitlink sebesar Rp4,11 triliun. 

“Ini menunjukkan bahwa produk PAYDI berkontribusi sebesar 77% terhadap total pendapatan premi Prudential Indonesia pada periode tersebut,” katanya. 

Sementara, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat PAYDI berkontribusi sebesar 40,8% terhadap pendapatan premi industri asuransi jiwa sepanjang 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper