Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Ada 19 Pinjol dengan Kredit Macet Tinggi di Atas 5% per Juni 2024

Per Juni 2024 terdapat belasan P2P lending atau pinjaman online (pinjol) legal yang memiliki kredit macet tinggi di atas 5%.
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan jumlah penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) dengan kredit macet tinggi di atas TWP90 bertambah jumlahnya per Juni 2024.

Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, mengatakan per Juni 2024 terdapat belasan pinjol legal yang memiliki kredit macet tinggi.

"Terdapat 19 Penyelenggara LPBBTI yang memiliki TWP90 di atas 5%," ujarnya dalam jawaban tertulis, Selasa (6/8/2024).

Jika melihat data sebulan sebelumnya atau Mei 2024, jumlah itu meningkat dari 15 pinjol menjadi 19 pinjol. Berdasarkan POJK 10/2022, TWP90 dihitung dari outstanding pendanaan yang wanprestasi di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo atau yang termasuk dalam kategori pendanaan macet.

Adapun, saat ini jumlah penyelenggara P2P lending berizin dan diawasi OJK terdapat 98 pinjol. Agusman melanjutkan, terhadap penyelenggara P2P lending dengan TWP90 di atas 5%, OJK memberikan surat peringatan dan meminta penyelenggara membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaannya.

"OJK juga terus melakukan monitoring terhadap kualitas pendanaan LPBBTI dan akan melakukan tindakan pengawasan termasuk pemberian sanksi administratif dalam hal ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan," ujarnya.

Sementara itu, tingkat risiko kredit macet secara agregat alias TWP90 pada Juni 2024 tercatat dalam kondisi terjaga di posisi 2,79%, selisih tipis dibandingkan dengan bulan Mei sebesar 2,91%.

OJK juga melaporkan total pembiayaan pada industri P2P lending sebesar Rp66,79 triliun pada semester I/2024. Total pembiayaan ini naik signifikan yakni mencapai 26,73% secara tahunan (year-on-year/yoy), pembiayaan tersebut meningkat signifikan dengan persentase 26,73% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pada industri fintech P2P lending, outstanding pembiayaan di bulan Juni 2024 terus meningkat menjadi 26,73% year-on-year,” kata Agusman.

Dia menjelaskan bahwa jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan perhitungan Mei lalu dengan persentase kenaikan 25,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper