Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Margin Bunga Bersih (NIM) Bank Menyusut, Apa Penyebabnya?

Net interest margin (NIM) industri perbankan menyusut secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 4,57% per Juni 2024. Apa faktor penyebabnya?
Ilustrasi penyaluran kredit perbankan./ Dok Freepik
Ilustrasi penyaluran kredit perbankan./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) industri perbankan menyusut secara tahunan (year-on-year/YoY) per Juni 2024. Apa faktor penyebabnya? 

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyebut bahwa tren penurunan tersebut tak terlepas dari berbagai isu, di antaranya perebutan likuiditas dan perlambatan kredit.

“Perebutan likuiditas itu menjadi suatu hal yang penting bagi perbankan untuk mengumpulkan dana pihak ketiga,” katanya kepada Bisnis, Selasa (6/8/2024).

Trioksa memaparkan, persaingan perebutan dana pihak ketiga itu memaksa bank untuk lebih kompetitif dalam memberikan penawaran bunga kepada pihak nasabah. 

Dia berpendapat bahwa hal tersebut menjadi faktor utama yang membuat NIM perbankan sedikit tergerus dibandingkan dengan periode sebelumnya. 

Selain itu, Trioksa juga melihat bahwa kinerja bank dari segi kredit mulai mengalami perlambatan, terutama untuk ekspansi.

“Karena kondisi global dan juga daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Di satu sisi bank memperebutkan dana pihak ketiga, sehingga suku bunganya harus kompetitif. Di sisi lain, ekspansi kredit itu agak terhambat, apalagi jika menaikkan bunga kredit,” tandasnya. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pergerakan rerata suku bunga kredit cenderung flat dengan suku bunga kredit modal kerja (KMK) dan kredit konsumtif (KK) menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Edina Rae mengatakan hal ini disebabkan prioritas bank untuk tetap menjaga kualitas kredit. Adapun, margin bunga bersih alias net interest margin mengalami tren penyusutan. 

“NIM turun menjadi 4,57% per Juni 2024, dari Juni tahun lalu [2023] 4,8%,” ujarnya dalam RDK Bulanan, Senin (5/8/2024).

Akan tetapi, Dian menyebut profitabilitas bank atau return on asset (ROA) masih tetap tinggi, di mana per Juni 2024 mencapai 2,66% dari Mei 2024 yang sebesar 2,56%.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil yang ditopang oleh tingkat permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan yang tinggi sebesar 26,18%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper