Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit UMKM Lesu, Begini Tindak Lanjut OJK

Perbankan dapat berkecimpung dalam analisis kredit dan hal-hal teknis, sedangkan dapat OJK mendorong sisi pengembangan untuk mendorong kredit UMKM.
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan terus menindaklanjuti penurunan kinerja kredit perbankan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam beberapa waktu terakhir. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat total penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2024 mencapai Rp1.375,5 triliun atau tumbuh sebesar 5,1% secara tahunan alias year-on-year (yoy). Besaran tersebut lebih kecil dibandingkan pencapaian kredit UMKM pada Juni 2024 senilai Rp1.376,6 triliun.

“Sedang dibahas bagaimana sama-sama kita semua support UMKM, supaya target kredit UMKM terus tercapai,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Namun demikian, Kiki, sapaan akrabnya, menggarisbawahi bahwa dorongan tersebut tidak dilakukan secara serta-merta. Dia menyiratkan bahwa perbankan dapat mengurangi risiko pemburukan kredit dengan menerapkan manajemen risiko.

Menurutnya, perbankan dan OJK memiliki fungsi masing-masing dalam mengerek kinerja UMKM. Bank dapat berkecimpung dalam analisis kredit dan hal-hal teknis, sementara OJK mendorong sisi pengembangan.

“Makanya kita melakukan business matching. Termasuk upaya kita mendorong bagaimana tingkat pembiayaan dari sektor perbankan, pegadaian, terus meningkat,” lanjutnya.

Kiki memaparkan, hal itu tecermin dalam eksistensi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang kini jumlahnya mencapai ratusan di seluruh penjuru Tanah Air. TPKAD disebutnya memperlancar kurasi pembiayaan UMKM dengan melibatkan pemerintah daerah terkait.

“Orang pemerintah daerah lebih paham, lebih kenal masyarakatnya. Mana yang bagus, mana yang enggak, dari situ kita temukan. Ini adalah salah satu upaya,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, kinerja penyaluran kredit perbankan kepada segmen UMKM atau kredit UMKM kian lesu pada awal paruh kedua 2024.

“Penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2024 tumbuh sebesar 5,1% [yoy], setelah tumbuh sebesar 5,6% [yoy] pada bulan sebelumnya,” demikian bunyi laporan BI, dikutip Jumat (23/8/2024).

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit skala usaha kecil tercatat dengan persentase 3,8% yoy pada Juli 2024, naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4% yoy. Total nilai kredit yang disalurkan perbankan kepada skala usaha itu mencapai Rp435,3 triliun. 

Pada skala usaha menengah, pertumbuhan kredit menunjukkan pelambatan dengan persentase 3,1% yoy pada Juli 2024, lebih kecil dibandingkan Juni 2024 dengan angka 3,4% yoy. Nilai kredit yang disalurkan pada Juli 2024 menyentuh Rp303,4 triliun.

Sementara itu, skala usaha mikro menunjukkan pelambatan pertumbuhan kredit paling signifikan dengan persentase 7% yoy dan total nilai Rp636,8 triliun pada Juli 2024. Jumlah tersebut kian menyusut dibandingkan capaian Juni 2024 sebesar 8,2%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper