Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Turun, DPLK PertaLife Tahan Parkir Dana di Deposito Maksimal 2%

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PertaLife merombak strategi investasi mereka usai Bank Indonesia (BI) memutuskan memangkas suku bunga acua atau BI Rate.
Karyawati beraktivitas di kantor Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Jakarta, Selasa (6/9/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati beraktivitas di kantor Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Jakarta, Selasa (6/9/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PertaLife merombak strategi investasi mereka usai Bank Indonesia (BI) memutuskan memangkas suku bunga acua atau BI Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17018 September 2024.

BI memangkas suku bunga acuan menjadi 6%. Sementara suku bunga Deposit Fasility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,7%.

Pelaksana Tugas Pengurus Business & Quality Asurance DPLK PertaLife, Deny Kurniawan mengatakan sebelum BI menurunkan suku bunga acuan, DPLK PertaLife berencana memarkir portofolio mereka sebesar 5% di instrumen deposito.

"Kita sudah antisipasi. Kemarin kami rapat komite, yang tadinya pilihan 5% penempatan deposito, kita bisa turun ke 2%. Itu cukup memberikan peluang. Kemarin kami update ke komite terkait penurunan suku bunga BI, akhirnya komite memberikan blessing ke kita untuk bisa penempatan maksimal hanya di 2%. Itu langkah yang kita ambil untuk penurunan suku bunga BI," kata Deny saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Dengan kondisi suku bunga acuan turun, Deny mengatakan DPLK PertaLife kini mendorong penempatan investasinya di fixed income yakni di Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi. Saat ini, mayoritas porfofolio DPLK PertaLife hampir 70% berada di SBN dan obligasi.

Dengan portofolio tersebut, Dany menegaskan ketahanan dana kelolaan DPLK PertaLife cukup tangguh menghadapi situasi penurunan suku bunga acuan. Per Agustus 2024, dana pensiun kelolaan DPLK PertaLife sebesar Rp5,6 triliun, meningkat dari posisi Juni 2024 sebesar Rp5,4 triliun.

"Sampai akhir tahun ini [targetnya] di Rp6,7 triliun. Kalau tadi komite memberikan target tahun depan kemungkinan kita bisa dapat di Rp10 sampai Rp12 triliun," kata dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper