Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prudential Indonesia Ungkap Potensi dan Strategi di Era Pemerintahan Prabowo

Pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto diharapkan membawa angin segar bagi sektor asuransi, termasuk asuransi jiwa.
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa
Ilustrasi gedung Prudential Indonesia. Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto diharapkan membawa angin segar bagi sektor asuransi, termasuk asuransi jiwa dengan program-program unggulan pemerintah yang mencakup sektor kesehatan. 

Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkap optimismenya terhadap peluang yang dibawa oleh pemerintahan baru ini.

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, mengatakan kestabilan ekonomi dan sosial yang baik akan membuka peluang pertumbuhan bagi berbagai sektor, termasuk asuransi jiwa.

“Kami melihat dengan kestabilan ekonomi dan sosial yang baik, maka ini menjadi peluang bagi semua sektor untuk tumbuh, termasuk sektor asuransi,” kata Karin saat dihubungi Bisnis pada Rabu (23/10/2024). 

Karin meyakini masyarakat memiliki kemampuan untuk memiliki produk perlindungan yang memberi dampak positif jangka panjang bagi diri mereka dan keluarganya di masa depan, sehingga mewujudkan ketahanan finansial dan kesejahteraan guna menghadapi risiko keuangan dan risiko lainnya di masa mendatang. 

Dalam merespons peluang ini, Prudential Indonesia telah mempersiapkan berbagai strategi. Menurut Karin, perusahaan tetap berkomitmen untuk mewujudkan visi menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi masyarakat Indonesia melalui solusi keuangan dan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau.

Hal ini dicapai dengan mendengarkan masukan dari nasabah dan terus menyesuaikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, pihaknya mengoptimalkan peran agen asuransi atau Mitra Bisnis Agency Prudential sebagai garda terdepan dalam melakukan literasi asuransi. 

“Kami terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme mereka dengan beragam pelatihan dan sertifikasi yang wajib dimiliki,” kata Karin.

Tidak hanya berfokus pada pengembangan produk dan kualitas agen, Prudential juga aktif dalam memberikan edukasi tentang pentingnya asuransi melalui berbagai kanal. Mereka bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk kaum perempuan, disabilitas, dan masyarakat di wilayah 3T (terluar, terdepan, terdalam). Penyebaran informasi ini juga diperkuat melalui media sosial dan kolaborasi dengan komunitas serta influencer.

“Ke depannya kami juga akan terus berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah, mitra, agen, nasabah, dan masyarakat untuk mendorong semakin banyak masyarakat untuk hidup aktif dan sehat, sekaligus memperoleh perlindungan dari berbagai risiko kehidupan,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan bahwa industri asuransi jiwa memiliki optimisme tinggi memasuki masa pemerintahan baru. Hal tersebut didorong oleh peluang besar untuk berkolaborasi dalam program prioritas pemerintah yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengatakan salah satu kontribusi penting yang dapat diberikan industri asuransi jiwa adalah melalui produk asuransi jiwa kredit, yang menawarkan perlindungan bagi nasabah dalam hal pelunasan kredit jika terjadi risiko meninggal dunia atau ketidakmampuan total. Inovasi ini mendukung program pemerintah dalam menyediakan hunian yang aman melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

“Sehingga keluarga mereka tidak perlu khawatir akan beban finansial dalam hal pelunasan kredit jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini mendukung inisiatif pemerintah dalam menyediakan hunian yang aman dan terlindungi bagi masyarakat Indonesia,” kata Togar. 

Lebih lanjut, Togar menyebutkan bahwa industri asuransi jiwa dapat meraih potensi pertumbuhan yang signifikan karena peluang besar untuk beradaptasi dan berkembang pada pemerintahan baru. Selain inovasi produk, hal tersebut dapat dicapai dengan pendekatan yang tepat, peningkatan layanan digital, dan kolaborasi dengan sektor-sektor strategis. 

“Selain itu, dukungan terhadap program-program unggulan pemerintahan akan memperkuat posisi industri ini dalam jangka panjang, menciptakan harapan baru untuk pertumbuhan yang berkelanjutan serta mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tentunya akan menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tandas Togar. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset industri asuransi mencapai sebanyak Rp1.132,49 triliun sampai dengan Agustus 2024. Aset industri asuransi mengalami peningkatan 1,32% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp1.117,75 triliun. 

Dilihat dari sisi asuransi komersil, total asetnya mencapai Rp912,78 triliun atau naik 2,42% yoy. Kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi mencapai Rp218,55 triliun, atau naik 5,82% yoy, yang terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 0,56% yoy dengan nilai sebesar Rp118,96 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 12,89% dengan nilai sebesar Rp99,59 triliun. 

Permodalan asuransi komersial juga masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum secara agregat mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 457,02% dan 323,74% yang masih berada di atas threshold sebesar 120%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper