Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Cabut Izin 2 Perusahaan Pembiayaan per Oktober 2024, dari Industri Pinjol dan Leasing

OJK telah mencabut izin perusahaan pembiayaan PT Rindang Sejahtera Finance sebagai upaya penegakan regulasi industri pembiayaan.
Logo Investree./Istimewa
Logo Investree./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap mencabut izin satu perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) dan perusahaan pembiayaan dalam rangka penegakan sektor pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML) per Oktober 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga PVML OJK Agusman mengatakan perusahaan pertama yang telah dicabut izinnya oleh regulator adalah PT Investree Radhika Jaya (Investree). OJK beralasan mencabut izin usaha platform P2P lending tersebut karena tidak memenuhi ekuitas minimum dan pelanggaran ketentuan lainnya sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 10 Tahun 2022. 

“Serta kinerja  yang memburuk dan mengganggu operasional dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Agusman dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Oktober 2024, pada Jumat (1/10/2024). 

Kedua, OJK telah mencabut izin perusahaan pembiayaan, PT Rindang Sejahtera Finance. Alasan pencabutan Izin tersebut karena perusahaan tidak dapat melakukan perbaikan tingkat kesehatan dan pemenuhan ketentuan. 

Selain itu, selama Oktober 2024, OJK telah melakukan sanksi administratif kepada 16 perusahaan pembiayaan, empat perusahaan modal ventura dan 16 P2P lending  lending atas pelanggaran terhadap POJK yang berlaku, maupun hasil pengawasan atau tindak lanjut pemeriksaan. 

Dari sisi kinerja, OJK mencatat piutang pembiayaan sebanyak Rp501,78 triliun. Angka tersebut meningkat 9,39% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp458,60 triliun pada September 2023. Sementara itu dari sisi fintech P2P lending per September 2024, outstanding pembiayaan yang dicatat mencapai sebanyak Rp74,48 triliun yang mana tumbuh 33,73% yoy dari Rp55,70 triliun. 

Sementara untuk pembiayaan modal ventura mencapai sebanyak Rp16,25 triliun per September 2024, turun dibandingkan Rp17,68 triliun per September 2023. 

Dari sisi asetnya, industri ini mencapai Rp26,15 triliun, yang mana turun dari sebelumnya Rp27,24 triliun per September 2023. Untuk LKM, penyaluran pinjaman sampai dengan Agustus 2024 mencapai sebanyak Rp1,03 triliun yang mana sedikit meningkat dibandingkan Rp1 triliun pada Agustus 2023. Sementara asetnya Rp1,64 triliun yang naik dibandingkan Rp1,5 triliun pada Agustus 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper