Pentingnya Diversifikasi
Untuk menghadapi tahun depan, praktisi dan pengamat industri pembiayaan, Jodjana Jody, menilai sektor multifinance perlu beradaptasi dengan kondisi ekonomi. Terlebih di tengah daya beli kelas menengah sedang tertekan, sehingga pengeluaran lebih banyak difokuskan pada kebutuhan prioritas. Kondisi tersebut kemungkinan masih terjadi pada tahun depan. Oleh sebab itu, Jodjana menekankan perlunya diversifikasi portofolio bisnisnya.
“Jika ingin tumbuh, multifinance harus lebih agresif menggeser fokus ke pembiayaan non-otomotif, seperti modal kerja, investasi, atau kebutuhan multiguna lainnya,” kata Jodjana.
Dia menekankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah membuka peluang bisnis di luar pembiayaan otomotif. Diversifikasi ini penting untuk memastikan keberlanjutan bisnis multifinance di tengah perubahan kebutuhan konsumen.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno juga menekankan pentingnya diversifikasi portofolio bisnis. Dia menyarankan perusahan-perusahaan multifinance untuk meningkatkan pembiayaan non-otomotif, misalnya saja modal kerja.
“Kan kebanyakan perusahaan pembiayaan juga sudah mempunyai jumlah debitur yang cukup banget dan sisi data yang ada. Ya tentu ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memberikan pinjaman refinancing dalam sisi pembiayaan ke sektor yang produktif di mana banyak debitur juga yang membeli kendaraan, dan tentunya banyak kendaraan-kendaraan ini dibutuhkan untuk operasional mereka, untuk usaha UMKM-nya. Jadi modal kerja juga dapat mendorong pembiayaan,” kata Suwandi.
Oleh sebab itu, Suwandi mengatakan bahwa pada tahun depan harapannya industri multifinance bisa bergantung dengan pembiayaan modal kerja yang terkait dengan refinancing terhadap nasabah-nasabah yang sudah lunas. Meskipun pihaknya pesimis bahwa industri multifinance kemungkinan bisa tumbuh double digit.
“Kami masih bisa mungkin mengharapkan pertumbuhan, tetapi tidak bisa double digit. Namun secara keseluruhan kami belum tahu dan belum bisa memproyeksikan,” katanya.