Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) per kuartal III/2024 lalu berhasil mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp32,73 miliar. Capaian itu membalikkan kerugian dari laba setelah pajak -Rp32,06 miliar pada periode yang sama pada 2023.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan pihaknya optimis untuk dapat melanjutkan kinerja positif ini sampai dengan akhir 2024.
"Perusahaan akan terus memperkuat lini bisnis inti perusahaan dan memperluas jejaring regional melalui 30 kantor perwakilan di seluruh Indonesia. Strategi lainnya termasuk fokus pada lini usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan, serta memastikan kompetensi sales force melalui pengembangan SDM yang sejalan dengan strategi perusahaan," kata Diwe kepada Bisnis, Rabu (4/12/2024).
Diwe menjelaskan, penerapan tata kelola dan manajemen risiko yang baik tetap menjadi prioritas untuk mencapai target akhir tahun sehingga Jasindo dapat menjaga amanah yang dipercayakan oleh setiap tertanggung.
"Selain itu, perusahaan juga akan memastikan 100% retention atas major renewal/tender yang ada di kuartal IV dengan meningkatkan engagement kepada tertanggung melalui customer retention program. Perusahaan akan menawarkan added value berupa layanan advisory pengelolaan risiko (risk management partnership) yang komprehensif dan profesional," kata Diwe.
Dengan pendekatan tersebut, Diwe mengatakan Jasindo tidak hanya menawarkan produk asuransi, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam pengelolaan risiko yang dihadapi serta memberikan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan risiko tertanggung di segmen korporasi.
Baca Juga
Diwe melihat kebutuhan yang semakin meningkat atas solusi perlindungan yang lebih komprehensif dalam menghadapi risiko baru yang muncul menjadi peluang bagi perusahaan asuransi.
Di sisi lain, tantangan yang perlu diantisipasi adalah meningkatnya kompleksitas risiko, perubahan regulasi, serta ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi terhadap layanan asuransi.
"Oleh karena itu, inovasi produk dan solusi berbasis risiko menjadi penting dalam menjaga daya saing di pasar asuransi yang semakin kompetitif," kata Diwe.
Selain fokus pada pertumbuhan kinerja keuangan, Diwe mengatakan Jasindo juga secara rutin mengevaluasi lini bisnis yang tidak perform sebagai bentuk perbaikan kinerja underwiting.
"Inisiatif cost leadership juga menjadi salah satu langkah perusahaan dalam melakukan controlling atas expense yang dikeluarkan, sehingga biaya yang digunakan menjadi lebih efisien dan tepat sasaran," pungkasnya.