Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp300 triliun pada 2025. Bank sebagai ujung tombak intermediasi lantas menyiapkan strategi, salah satunya dengan menetapkan sektor-sektor pilihan.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar menyatakan bahwa BNI akan menyelaraskan sektor kredit sesuai dengan program pemerintah tersebut.
“Kami akan banyak [menyalurkan KUR] untuk sektor-sektor yang mendukung program pemerintah, antara lain pertanian dan industri kreatif,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (3/1/2025).
Sebelumnya, Royke juga akan melanjutkan perbaikan kualitas kredit sebagai salah satu fokus bisnis BNI pada tahun ini. Berdasarkan presentasi perusahaan, per September 2024, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BNI berada pada level 2,0%.
Jumlah itu mengiringi penyaluran kredit BNI yang sebesar Rp735 triliun pada periode yang sama. Penyaluran KUR BNI sendiri mencapai Rp36,6 triliun hingga bulan kesembilan tahun lalu.
Adapun, sektor pertanian juga menjadi penopang utama dalam penyaluran KUR PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) alias BRI.
Baca Juga
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyatakan bahwa realisasi kredit terhadap sektor tersebut mencapai Rp69,60 triliun per November 2024. Jumlah itu setara dengan 39,62% dari keseluruhan nilai KUR BRI sebesar Rp175,66 triliun pada periode yang sama.
Selain pertanian, jumlah tersebut diberikan kepada 3,7 juta debitur UMKM sektor produktif lainnya seperti perdagangan dan perikanan. Menurut Supari, hal ini merupakan salah satu langkah mewujudkan visi Asta Cita pemerintah baru.
"Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024) lalu.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk mengerek target penyaluran Kredit Usaha Rakyat menjadi Rp300 triliun pada 2025.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR Tahun Anggaran 2025.
Harapannya, pembiayaan yang disalurkan dapat menjangkau lebih banyak UMKM dan memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian dalam negeri.
“Dengan penetapan target penyaluran KUR tersebut, diharapkan penyaluran KUR tahun depan mampu menjangkau lebih dari 2 juta debitur KUR baru dan 1 juta debitur KUR yang bergraduasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (24/12/2024).
Airlangga melanjutkan, program pendampingan pemerintah diharapkan juga dapat mendorong debitur KUR naik kelas, baik secara kapasitas usaha maupun peningkatan pembiayaan terhadap pengembangan usaha.