Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat nasabah kaya dengan saldo tabungan di atas Rp5 miliar terus tumbuh per November 2024.
Berdasarkan data distribusi simpanan LPS, yang dikutip Senin (6/1/2025), simpanan kelompok alias tiering nominal ini tumbuh 9,5% secara tahunan (year on year/YoY) hingga mencapai Rp4.786,09 triliun pada November 2024. Laju pertumbuhan ini menjadi yang terdepan di antara kelompok nominal lainnya.
Simpanan di atas Rp5 miliar ini juga menempati porsi 53,9% dari keseluruhan simpanan di bank yang bernilai Rp8.873,06 triliun hingga bulan kesebelas tahun lalu.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, LPS juga mencatat bahwa jumlah rekening dengan nominal saldo serupa terus meningkat. Rekening simpanan di atas Rp5 miliar tumbuh 6,2% menjadi 143.530 pada November 2024.
Jumlah itu hanya berada pada kisaran 0,0% dari keseluruhan jumlah rekening yang tercatat oleh LPS. Per November 2024, terdapat 605,22 juta rekening yang dikelola perbankan.
Di sisi lain, simpanan tiering nominal terendah alias di bawah Rp100 juta juga masih bertumbuh sebesar 5,4% secara tahunan dengan nilai total Rp1.076,5 triliun. Persentase itu menjadi yang tertinggi kedua di antara tiering lainnya.
Baca Juga
Jumlah rekening dengan saldo tersebut juga terus meningkat. Per November 2024, LPS mencatat 598,21 juta rekening dengan nominal simpanan di bawah Rp100 juta.
Porsi tiering itu menempati 98,2% jumlah rekening yang ada di perbankan nasional. Laju pertumbuhan jumlah rekening nilai simpanan terendah ini juga tumbuh 9,2% YoY, terdepan di antara kelompok lainnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebut bahwa simpanan masyarakat di perbankan dapat naik usai penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% hanya berlaku untuk barang mewah.
Dia memandang terdapat perbedaan cukup drastis dari arah kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus ekonomi terhadap masyarakat, dari yang mulanya sebatas untuk menaikkan pendapatan negara dengan kenaikan PPN secara umum.
“Seharusnya ada potensi yang cukup besar untuk [kenaikan jumlah] tabungan. Kalau dibilang tabungan [masyarakat] bawah bisa naik, yang atas juga bisa naik,” katanya kepada wartawan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, belum laman ini (2/1/2025).