Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Investasi, Cara Menganalisis Saham agar Untung

Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan, biaya, dan laba bersih bisa menjadi patokan dalam berinvestasi saham seperti membeli dan menjual.
Ilustrasi investasi/Freepik
Ilustrasi investasi/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA- Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Anda sebaiknya menganalisis saham yang akan dibeli, serta  laporan keuangan, rasio penilaian, indikator ekonomi, dan kemampuan perusahaan untuk berkompetisi. 

Dilansir dari strike.money, Kamis (9/1/2025), laporan keuangan bisa membantu calon investor untuk mengambil sikap dalam membeli dan menjual saham. Selain itu, perhatikan juga sentimen dari luar negeri dalam berinvestasi.

Simak tips investasi saham bagi pemula:

1. Laporan Keuangan yang Perlu Diperhatikan

Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan dalam periode tertentu, yang memberikan gambaran efisiensi operasional. Neraca menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan, yang penting untuk menilai stabilitas keuangan. 

Sementara itu, laporan arus kas memantau aliran kas yang masuk dan keluar dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan.

2. Rasio Penilaian Sebagai Indikator Nilai Saham

Rasio penilaian membantu investor menilai apakah harga saham wajar atau terlalu mahal. Price-to-Earnings (P/E) membandingkan harga saham dengan pendapatan perusahaan, sementara price-to-book (P/B) membandingkan nilai pasar saham dengan nilai buku perusahaan. 

Rasio P/E yang tinggi menunjukkan harapan investor akan pertumbuhan perusahaan yang signifikan, meskipun dapat juga menunjukkan saham yang overvalued. Rasio P/B yang tinggi menunjukkan bahwa pasar memberi nilai lebih pada aset perusahaan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap kekuatan finansial perusahaan.

3. Indikator Ekonomi yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan

Indikator ekonomi seperti suku bunga, inflasi, pertumbuhan PDB, dan tingkat ketenagakerjaan dapat mempengaruhi kinerja pasar dan perusahaan. Suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya pinjaman, namun perusahaan dengan arus kas yang kuat, seperti Apple, lebih mampu menghadapinya. 

Inflasi yang tinggi dapat meningkatkan biaya produksi, tetapi perusahaan dengan merek kuat dapat mentransfer kenaikan harga kepada konsumen. Pertumbuhan PDB yang baik dapat meningkatkan daya beli konsumen dan keuntungan bagi perusahaan yang mengandalkan permintaan konsumen.

4. Posisi Kompetitif Perusahaan di Pasar

Menilai posisi pasar dan keunggulan kompetitif perusahaan sangat penting untuk mengukur prospek jangka panjangnya. Perusahaan dengan pangsa pasar besar, seperti Apple, memiliki daya tawar lebih tinggi dan loyalitas pelanggan yang lebih besar.

Keunggulan kompetitif seperti teknologi inovatif atau merek yang kuat memberikan posisi yang lebih aman di pasar. Apple, misalnya, memiliki ekosistem produk yang solid dan pelanggan setia yang melindunginya dari pesaing.

Dengan memahami laporan keuangan, rasio penilaian, indikator ekonomi, dan posisi kompetitif, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, baik dalam memilih saham yang tepat maupun dalam mengelola risiko investasi.

Tips investasi saham
Tips investasi saham

Kenali Cara Menganalisis Saham

Simak tiga cara utama untuk menganalisis saham: 

1. Analisa Teknikal

Analisa teknikal berfokus pada mempelajari data historis pergerakan harga saham untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tren dan titik pembalikan harga. 

Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan adalah Moving Average, MACD, RSI, dan Volume. Setiap indikator memiliki fungsi berbeda dan sering digunakan bersama untuk memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kondisi pasar.

2. Analisa Fundamental

Analisa fundamental berfokus pada kondisi keuangan dan operasional perusahaan untuk menilai nilai intrinsik saham. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah saham perusahaan undervalued (terlalu murah) atau overvalued (terlalu mahal).

Analisa ini melibatkan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan seperti Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas, serta rasio-rasio keuangan seperti P/E Ratio, P/B Ratio, dan ROE (Return on Equity).

3. Pelaku Pasar

Tujuan analisa ini adalah untuk memantau pergerakan dana besar yang dapat mempengaruhi harga saham secara signifikan. Aktivitas pelaku pasar dapat terlihat dari pola pergerakan volume transaksi atau fluktuasi harga saham yang tidak biasa.

Investor yang menggunakan analisis ini mencari pola yang menunjukkan pengaruh pelaku pasar, seperti akumulasi atau distribusi saham dalam jumlah besar yang dapat mempengaruhi harga saham di masa depan.

Menganalisis saham dengan cermat melalui analisa teknikal, analisa fundamental, dan analisa pelaku pasar adalah langkah penting dalam mengambil keputusan investasi yang bijak. Dengan memanfaatkan berbagai pendekatan ini, investor dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang potensi saham dan risiko yang terlibat. (Siti Laela Malhikmah)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper