Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Potensi Bank Indonesia Turunkan BI Rate jadi 5,5%, Ini Proyeksi Para Ekonom

Sejumlah ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin.
Gubenur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Gubenur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur/RDG yang berakhir hari ini, Rabu (19/2/2025).

Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg menunjukkan bahwa BI Rate akan tetap ditahan di 5,75%. Namun, 13 dari 35 ekonom memperkirakan bank sentral akan kembali menurunkan BI Rate, setelah Januari 2025 memangkas 25 bps.

PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menjadi salah satu institusi yang memberikan estimasi pemangkasan dalam konsensus tersebut.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan alasan utama adanya potensi pemangakasan BI Rate karena nilai tukar rupiah yang stabil dan menguat, sejalan dengan pelemahan dolar AS.

Melihat kondisi global, indeks dolar tetap berada di bawah 107 dan berada di level terendah dalam lebih dari dua bulan terakhir, karena lemahnya data ekonomi AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut.

"Iya, betul [kami memperkirakan cut rate], alasan utamanya faktor global dan rupiah," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/2/2025). 

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro juga memperkirakan hal yang sama dengan Asmo, karena adanya pelonggaran kebijakan yang disinkronkan secara global.

Menurutnya, BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga tanpa memberikan tekanan pada rupiah, mengikuti pelonggaran kebijakan yang dilakukan oleh bank-bank sentral di India, Meksiko, Afrika Selatan, Eropa, dan Inggris. 

Satria memandang karena perbedaan suku bunga dan arus modal adalah konsep yang relatif, aset-aset rupiah masih akan mempertahankan daya tariknya karena sebagian besar imbal hasil global sedang mengalami penurunan.  

Bahkan menurutnya, BI juga berpotensi melakukan pemangkasan sebesar 50 bps menjadi 5,25% karena ekonomi domestik yang lemah. 

"Bank Indonesia dapat menjadi ‘satu-satunya pilihan’ untuk mendukung pertumbuhan di tengah pengetatan fiskal yang sedang berlangsung dan berbagai pemangkasan anggaran," jelasnya.  

Sebelumnya Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025, Gubernur BI Perry Warjiyo memutuskan untuk menurunkan BI Rate dari 6% menjadi 5,75%.

Keputusan itu konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5%±1%, terjaganya nilai tukar rupiah—meski di level Rp16.300-an per dolar AS—yang sesuai dengan fundamental untuk mengendalikan inflasi dalam sasarannya, dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Perry memastikan bahwa BI akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya dan nilai tukar yang sesuai fundamental, dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional.

"Kami mencermati masih terbukanya ruang penurunan suku bunga. Waktunya tentu saja sesuai dinamika yang terjadi di global dan nasional," tuturnya, Rabu (15/1/2025).

Selanjutnya: Sejumlah Ekonom Perkirakan BI akan Tahan Suku Bunga

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper