Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit UMKM Februari 2025 Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Per Februari 2025, kredit UMKM tumbuh 2,1% YoY, melambat dari pertumbuhan per Januari 2025 yang sebesar 2,5% YoY.
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons tren pertumbuhan kredit UMKM yang melambat dalam beberapa waktu terakhir. Per Februari 2025, kredit UMKM tumbuh 2,1% secara tahunan (year on year/YoY), melambat dari pertumbuhan per Januari 2025 yang sebesar 2,5% YoY.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa pelambatan itu terjadi karena berbagai faktor, salah satunya mengenai risiko kredit.

“Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain risiko kredit UMKM yang relatif lebih tinggi dibandingkan segmen lainnya,” katanya dalam jawaban tertulis, dikutip Kamis (27/3/2025).

Dia melanjutkan, segmen UMKM juga memiliki proses pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 yang relatif lebih lambat dibandingkan segmen korporasi.

Selain itu, pelambatan kredit tersebut juga terdampak oleh tekanan daya beli pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Kendati demikian, Dian meyakini bahwa perbankan masih optimistis bahwa kredit UMKM dapat tumbuh positif hingga akhir 2025.

“Berbagai program dan kebijakan dari pemerintah, khususnya terkait penghapusan kredit macet UMKM, juga diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit kepada debitur UMKM yang memiliki prospek usaha baik untuk melakukan ekspansi,” tuturnya.

Dian lantas menyebut bahwa OJK memberikan dukungan terhadap program peningkatan kredit UMKM sekaligus agar UMKM lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan. Hal ini tecermin dalam penyusunan dan rencana untuk menerbitkan Peraturan OJK (POJK) tentang Akses Pembiayaan UMKM.

Adapun, berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar Bank Indonesia (BI), jumlah kredit untuk segmen usaha wong cilik itu mencapai Rp1.393,4 triliun pada Februari 2025.

“Penyaluran kredit kepada UMKM pada Februari 2025 tumbuh sebesar 2,1% [YoY], setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,0% YoY,” tulis BI dalam laporannya, dikutip pada Minggu (23/3/2025).

Lebih lanjut, pembiayaan skala usaha mikro tercatat minus 0,9% dengan nilai Rp627,2 triliun pada bulan kedua tahun ini. Persentase itu turun lebih mendalam dari minus 0,1% YoY pada bulan sebelumnya.

Tren pelambatan juga terjadi pada skala usaha menengah, yakni dari 1,1% pada Januari 2025 menjadi 0,5% pada Februari 2025. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp305 triliun.

Sementara itu, kredit skala usaha kecil menunjukkan perbaikan dari laju pertumbuhan 7,2% pada Januari 2025 menjadi 7,9% pada Februari 2025. Nilai kredit yang disalurkan mencapai Rp461,1 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper