Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bakal melakukan pembelian kembali alias buyback saham senilai Rp1 triliun.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BCA menyampaikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya menjaga stabilitas perdagangan saham di pasar modal dalam kondisi volatilitas tinggi dan meningkatkan kepercayaan investor.
“Jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh Perseroan tidak akan melebihi 20% dari modal disetor perseroan dan saham yang beredar [free float] setelah pelaksanaan buyback tidak akan menjadi kurang dari 7,5% dari modal disetor Perseroan,” tulis manajemen BCA, dikutip pada Jumat (28/3/2025).
Lebih lanjut, manajemen bank milik Grup Djarum itu menyebut bahwa pelaksanaan buyback tidak memiliki dampak material bagi kinerja keuangan dan kegiatan usaha perseroan.
Terkait jadwal, periode buyback akan terhitung sejak tanggal 26 Maret 2025 sampai dengan 24 Juni 2025, yaitu maksimum selama periode 3 bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi (25 Maret 2025), kecuali diakhiri lebih cepat oleh sebelum 24 Juni 2025 dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, pembatasan harga diberlakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, dengan harga buyback maksimum sebesar Rp9.200 per lembar saham.
Baca Juga
“Dalam pelaksanaan buyback, Perseroan akan menggunakan dana sendiri dan bukan dari pinjaman. Hasil pelaksanaan buyback akan dicatat sebagai saham tresuri sebagai pengurang ekuitas perseroan,” lanjut manajemen BCA.
Adapun, pada perdagangan Kamis (27/3/2025), saham BBCA parkir di zona merah 0,29% atau ditutup turun 25 poin ke level Rp8.500 per saham. Kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp1.037 triliun.
Dalam sepekan terakhir, performa harga BBCA naik 1,49%. Namun, dalam tiga bulan terakhir, BBCA minus 13,27%, dan menurun 15,63% dalam setahun terakhir.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.