Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tahun ini pembiayaan dan penyertaan industri modal ventura bisa tumbuh positif usai sepanjang 2024 lalu mengalami tren negatif.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya OJK Agusman mengatakan target tersebut merupakan proyeksi rencana bisnis industri modal ventura yang sudah diterima OJK.
"Berdasarkan data rencana bisnis tahunan yang kami terima dari perusahan modal ventura di 2025, penyertaan modal ventura mengalami peningkatan 3,72% untuk 2025, atau dalam rentang 3%—4%," katanya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Maret 2025 dikutip Minggu (13/4/2025).
Industri modal ventura menutup 2024 dengan torehan tak memuaskan. Pembiayaan dan penyertaannya mengalami kontraksi 8,6% year-on-year (YoY) menjadi Rp15,84 triliun dibanding Rp17,34 triliun pada periode 2023.
Meski diproyeksi akan tumbuh positif, industri modal ventura mengawali 2025 ini dengan kinerja yang masih negatif. Berdasarkan data terbaru, pembiayaan modal ventura per Februari 2025 terkontraksi 0,93% menjadi Rp16,34 triliun.
Torehan ini melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya yakni per Januari 2025 dengan catatan kontraksi 3,58% YoY sebesar Rp15,81 triliun.
Baca Juga
"Dengan demikian [periode 2025] tidak lagi terkontraksi seperti yang kita alami di 2024. Di Februari kemarin memang masih terkontraksi. Jadi di 2025 akan positif 3%—4% proyeksi pertumbuhan modal ventura," ujarnya.
Agusman menjabarkan beberapa dukungan yang dilakukan OJK untuk meningkatkan kinerja pembiayaan modal ventura. Salah satunya adalah melalui terbitnya Peraturan OJK Nomor 25 Tahun 2023.
Regulasi tersebut mengatur tentang klasterisasi modal ventura antara ventura capital corporation dengan model penyertaan atau equity participation, dengan klaster ventura debt corporation yang modelnya pembiayaan.
Agusman berharap dengan adanya klasterisasi tersebut perusahaan modal ventura dapat lebih fokus dan lebih optimal menjalankan kegiatan usahanya sesuai jenis usaha yang dipilih.
Dukungan OJK lainnya adalah lahirnya Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Modal Ventura 2024—2028 yang diharapkan menjadi panduan dan arah pengembangan dan penguatan industri modal ventura di Tanah Air.
Hal ini diharapkan sekaligus dapat mengerek kinerja pembiayaan dan penyertaan modal ventura.
"Jadi kita melihat ini sangat optimis dan tentu saja diharapkan sesuai proyeksi ke depan, 2025 sudah positif 3%—4% pertumbuhan pembiayaan atau penyertaannya," pungkasnya.