Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Kendaraan Multifinance Rp355,3 Triliun per Februari 2025, Tumbuh 7,34% YoY

Pembiayaan kendaraan bermotor perusahaan multifinance tumbuh sebesar 7,34% secara tahunan (YoY) mencapai Rp355,31 triliun per Februari 2025.
Kredit kendaraan bermotor atau kredit mobil/Image by xb100 on Freepik
Kredit kendaraan bermotor atau kredit mobil/Image by xb100 on Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor menunjukkan tren positif pada Februari 2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) OJK Agusman mengungkapkan pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh sebesar 7,34% secara tahunan (year on year/YoY) mencapai Rp355,31 triliun.

“Penyaluran pembiayaan pada kendaraan bermotor per Februari 2025 tumbuh 7,34% yoy menjadi sebesar Rp355,31 triliun,” kata Agusman dalam jawaban tertulis pada Kamis (17/4/2025). 

Agusman menilai, peningkatan permintaan terhadap kendaraan bermotor, terutama untuk kebutuhan transportasi pribadi, menjadi salah satu faktor pendukung utama pertumbuhan pembiayaan di sektor ini. Dia juga menyebut pembiayaan kendaraan diperkirakan masih dapat bertumbuh positif pada 2025 di tengah meningkatnya dinamika perekonomian global dan domestik. 

“Berdasarkan tren penyaluran tersebut, pembiayaan kendaraan diperkirakan masih dapat bertumbuh positif pada 2025 di tengah meningkatnya dinamika perekonomian global dan domestik,” katanya. 

Secara lebih rinci, OJK juga mencatat pembiayaan kendaraan bekas tumbuh 15,56% YoY menjadi Rp117,06 triliun. Agusman mengatakan, tren ini masih memiliki peluang berlanjut sepanjang tahun.

Sementara itu, pembiayaan kendaraan listrik juga menunjukkan tren positif, meski masih lebih rendah secara persentase. Per Februari 2025, pembiayaan kendaraan listrik naik 4,06% secara bulanan (month to month/MtM), dari Rp15,13 triliun pada Januari menjadi Rp15,74 triliun. 

Agusman menilai potensi pembiayaan kendaraan listrik masih besar ke depan, seiring dengan dukungan pemerintah terhadap pengembangan ekosistem kendaraan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, piutang pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh 5,92% yoy menjadi Rp507,02 triliun. Pertumbuhan ini sedikit melambat dibanding Januari 2025 yang tumbuh 6,04%. Pendorong utama pertumbuhan adalah pembiayaan investasi, yang tumbuh signifikan sebesar 12,98% yoy.

Dari sisi risiko, sektor pembiayaan menunjukkan perbaikan. Rasio non-performing financing (NPF) gross turun menjadi 2,87% dari 2,96% pada Januari 2025. Sementara NPF net sedikit membaik menjadi 0,92% dari sebelumnya 0,93%. Gearing ratio perusahaan pembiayaan juga tercatat stabil di 2,20 kali, jauh di bawah ambang batas maksimal 10 kali.

Meski begitu, OJK masih menemukan pelaku industri yang belum memenuhi ketentuan permodalan. Tercatat, 4 dari 146 perusahaan pembiayaan belum memenuhi kewajiban ekuitas minimum Rp100 miliar.

Sebagai langkah pengawasan, OJK telah menjatuhkan sanksi administratif kepada 63 entitas sektor PVML selama Maret 2025. Sanksi itu meliputi 12 perusahaan pembiayaan, 5 perusahaan modal ventura, 32 penyelenggara P2P lending, 11 perusahaan pergadaian swasta, 1 lembaga keuangan mikro, dan 2 lembaga keuangan khusus. Jenis sanksi terdiri dari 2 pembatasan kegiatan usaha, 35 denda, dan 73 peringatan tertulis.

“OJK berharap upaya penegakan kepatuhan dan pengenaan sanksi tersebut dapat mendorong pelaku industri sektor PVML meningkatkan aspek tata kelola yang baik, prinsip kehati-hatian, dan pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku sehingga pada akhirnya dapat berkinerja lebih baik dan berkontribusi secara optimal,” pungkas Agusman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper