Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Finance Catat Pembiayaan Mobil Bekas Rp741,58 Miliar Kuartal I/2025, Naik 19%

Pertumbuhan pembiayaan mobil bekas CIMB Niaga Finance didorong oleh momentum Ramadan dan Idulfitri yang meningkatkan kebutuhan masyarakat akan kendaraan.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF), Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF), Tangerang Selatan, Banten, Senin (15/7/2024). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan tren pertumbuhan positif pada pembiayaan kendaraan bekas sepanjang kuartal pertama 2025. 

Per Maret 2025, Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan pembiayaan kendaraan bekas CNAF mencapai Rp741,58 miliar, tumbuh 19% dibandingkan Februari 2025 sebesar Rp624,86 miliar dan Januari 2025 sebesar Rp614,51 miliar.

“CNAF catat tren pembiayaan kendaraan bekas pada Maret 2025 tercatat senilai Rp741,58 miliar, tumbuh 19%,” kata Ristiawan kepada Bisnis, pada Selasa (22/4/2025). 

Ristiawan menambahkan secara tahunan pembiayaan kendaraan bekas juga meningkat signifikan sebesar 33%, dari Rp1,48 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp1,98 triliun pada Maret 2025. 

Menurut Ristiawan, pertumbuhan tersebut didorong oleh momentum Ramadan dan Idulfitri yang meningkatkan kebutuhan masyarakat akan kendaraan, khususnya mobil bekas. Tak hanya momentum musiman, pertumbuhan ini juga didukung oleh keunggulan layanan CNAF. 

“Dengan keunggulan proses di CNAF yang mudah, cepat, dan dokumen yang sederhana [better, faster and simple], turut menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di CNAF,” kata Ristiawan.

Untuk menjaga tren pertumbuhan ini, CNAF telah menyiapkan sejumlah strategi di kuartal II/2025. Ristiawan menyebut pihaknya akan mengoptimalkan sinergi dengan induk usaha melalui program cross selling, khususnya kepada nasabah eksisting yang memiliki riwayat pembayaran baik. 

Selain itu, CNAF juga akan memperkuat relasi dengan para mitra dealer dan showroom demi memperluas jangkauan nasabah pembiayaan. Pembiayaan kendaraan bekas sendiri saat ini menjadi kontributor terbesar bagi portofolio CNAF. 

Ristiawan menilai, prospek segmen ini masih sangat luas seiring pertumbuhan pangsa pasar mobil bekas yang terus meningkat. Guna menjaga kualitas pembiayaan, CNAF menerapkan metode risk based pricing, di mana tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan profil risiko calon nasabah. Di sisi akuisisi, CNAF juga menggunakan sistem application score untuk menentukan kelayakan nasabah, dengan proses lebih mudah bagi nasabah dengan skor risiko rendah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan kendaraan bekas secara nasional tumbuh 15,56% secara tahunan menjadi Rp117,06 triliun per Februari 2025. OJK menilai tren ini masih berpeluang berlanjut sepanjang tahun meskipun dinamika ekonomi nasional terus berkembang.

Secara keseluruhan, piutang pembiayaan industri multifinance tercatat naik 5,92% secara tahunan menjadi Rp507,02 triliun, dengan porsi terbesar sebesar Rp355,31 triliun berasal dari pembiayaan kendaraan bermotor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper