Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Kerja Sama dengan Industri Dana Pensiun, Terbitkan Obligasi Khusus?

Danantara menyiapkan tiga skema kerja sama dengan industri dana pensiun, dari penyediaan produk investasi, pendanaan bersama, hingga kerja sama analisis.
CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir ditemui di Gedung BEI, Senin (14/4/2025). / Bisnis-Dionisio Damara
CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir ditemui di Gedung BEI, Senin (14/4/2025). / Bisnis-Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sedang berkoordinasi dengan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) untuk membahas peran Danantara mendukung pertumbuhan industri dana pensiun di Indonesia.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Patria Sjahrir menjabarkan ada tiga bentuk skema potensial kerja sama Danantara dan dana pensiun yang bisa dijalin. 

"Saat ini bentuknya masih komunikasi apakah Danantara dengan apa yang kami sudah lakukan sebagai pembangunan institusi Danantara, kita melihat ke depan akan menjadi suatu pemberian likuiditas pasar modal, baik ekuitas ataupun obligasi. Jadi lebih pada pengenalan pertama," kata Pandu saat ditemui usai menjadi pembicara pada seminar nasional dana pensiun yang digelar ADPI di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Tiga bentuk skema kerja sama Danantara dengan dana pensiun tersebut yang pertama adalah berupa produk investasi terkait pensiun. Produk investasi ini adalah produk hibrida yang diciptakan dengan menggabungkan tujuan pensiun jangka panjang dengan aset pembangunan nasional berkualitas tinggi.

Kedua adalah pendanaan bersama untuk investasi. Dalam hal ini, Pandu menjabarkan Danantara dan dana pensiun dapat berinvestasi bersama dalam proyek-proyek strategis seperti infrastruktur berkelanjutan dan pembiayaan hijau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ketiga adalah kolaborasi berbagi data dan analisis. Danantara, kata Pandu, dapat membantu dana pensiun dalam pemanfaatan Artificial Intelligence and Machine Learning (AI/ML) bersama untuk memprediksi risiko, tren jangka panjang dan dampak inflasi.

Pandu menjelaskan Danantara juga memungkinkan untuk menerbitkan surat utang yang dapat dijadikan dana pensiun sebagai instrumen investasi. Namun, untuk menuju ke sana dia melihat masih butuh proses.

"Kembali lagi, ada unsur kehati-hatian, kita harus make return. Kalau kita lakukan itu harus ada tujuan yang bagus," pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila mengatakan karena investasi dana pensiun sifatnya dalam jangka panjang, dibutuhkan pasar-pasar investasi dengan produk-produk yang baru.

"Kalau yang membutuhan short-term, itu tidak cocok masuk di pasar modal. Nah memang harus ada, kita sedang mendorong juga, untuk mendorong penciptaan pasar-pasar dengan produk-produk yang baru. Hal-hal seperti misalnya secondary market dari surat utang negara yang jangka panjang," ujar Iwan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper