Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CNAF Bidik Pembiayaan Syariah Rp3,3 Triliun pada 2025

Hingga Maret 2024, CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp686,6 miliar.
Presiden Komisaris CIMB Niaga Finance Lani Darmawan (kiri) bersama Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan berbincang setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CIMB Niaga Finance di Tangerang Selatan, Jumat (11/04/2025).
Presiden Komisaris CIMB Niaga Finance Lani Darmawan (kiri) bersama Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan berbincang setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CIMB Niaga Finance di Tangerang Selatan, Jumat (11/04/2025).

Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menargetkan penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp3,3 triliun pada tahun ini.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan piihaknya optimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan syariah tersebut.

“Salah satunya dengan melakukan inisiatif strategi bisnis berupa diversifikasi produk seperti pembiayaan emas [bullion], refinancing syariah dan juga pembiayaan haji ONH Plus dan Umroh,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Rabu (23/4/2025).

Ia menambahkan bahwa strategi tersebut ditopang oleh keunggulan CNAF dalam proses pelayanan transaksi yang cepat, mudah, dan dokumen yang sederhana. Ristiawan berharap inisiatif ini mampu menjangkau lebih banyak nasabah yang membutuhkan pembiayaan berbasis syariah dan mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.

Adapun hingga Maret 2024, CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp686,6 miliar. Angka tersebut turun 21,66% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp876,5 miliar.

Meski pembiayaan syariah menurun, secara keseluruhan pembiayaan baru CNAF—baik syariah maupun konvensional—mencatatkan pertumbuhan 22% menjadi Rp2,97 triliun per Maret 2024, dari sebelumnya Rp2,43 triliun.

“CNAF melihat bahwa pada kuartal I/2025 ini, mayoritas nasabah lebih banyak memilih menggunakan pembiayaan secara konvensional daripada syariah,” tandas Ristiawan.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan piutang pembiayaan syariah yang disalurkan perusahaan pembiayaan per Februari 2025 tumbuh 9,98% YoY menjadi Rp28,24 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pembiayaan investasi dan pembiayaan jasa.

OJK memproyeksikan tren positif pembiayaan syariah oleh multifinance masih akan berlanjut pada 2025, seiring dengan diversifikasi produk dan pengajuan pembiayaan syariah baru dari sejumlah perusahaan pembiayaan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper