Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI berencana mengeluarkan sukuk berkelanjutan atau sustainable sukuk pada 2025 senilai kurang lebih Rp3 triliun.
Plt. Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menargetkan penerbitan sukuk dapat dilakukan pada semester pertama 2025.
"Ya, ada [penerbitan sukuk]. Tahun lalu kami menerbitkan sustainable sukuk seri pertama dalam rangka Kegiatan Usaha Berkelanjutan [KUB], dan alhamdulillah respons pasar sangat positif dengan permintaan yang melebihi target hingga tiga kali lipat," ungkap Bob di sela-sela BSI Global Islamic Finance Summit, Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (29/4/2025).
Menurutnya, seri kedua dari sukuk berkelanjutan tersebut direncanakan akan diluncurkan pada semester pertama tahun ini.
"Targetnya kurang lebih seperti tahun lalu, yaitu sekitar Rp3 triliun, namun jumlah pastinya akan disesuaikan dengan permintaan pasar," tambahnya.
Bob juga menegaskan bahwa dana yang dihimpun melalui penerbitan sukuk ini akan difokuskan pada pembiayaan portofolio yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Baca Juga
"Karena ini bagian dari keuangan berkelanjutan, maka penggunaannya diarahkan untuk portofolio sustainability finance," tutupnya.
Bisnis mencatat BSI sebelumnya menerbitkan sustainability sukuk sebanyak Rp3 triliun dengan kisaran imbal hasil 6,40%—7,20% untuk jangka waktu 1, 2 dan 3 tahun. Masa penawaran sukuk tersebut saat itu digelar sejak 14 Mei 2024 hingga 30 Mei 2024.
Sukuk tersebut terdiri dari dari 3 seri, yaitu seri A dengan jangka waktu 1 tahun, seri B jangka waktu 2 tahun dan seri C jangka waktu 3 tahun. Sukuk saat ini dalam proses perijinan tahap akhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat itu, sukuk terkait ESG ini dapat dimiliki investor institusi dan ritel dengan harga per unit Rp5 juta. Saat ini mayoritas yang melakukan booking dari kategori investor institusi.
Adapun, dana hasil penerbitan sukuk tersebut digunakan untuk mendukung pembiayaan dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dan kegiatan usaha berwawasan sosial (KUBS).