Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi MSIG Indonesia mencatatkan membukukan pendapatan premi senilai Rp2,52 triliun sepanjang 2024. Jumlah pendapatan premi yang diperoleh perseroan meningkat 4,36% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan pada 2023 yang mencapai Rp2,41 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan Asuransi MSIG Indonesia di harian Bisnis Indonesia edisi Rabu, (30/4/2025) hasil underwriting perusahaan menunjukan peningkatan menjadi Rp559,35 miliar atau naik 6,85% yoy dari sebelumnya Rp520,98 miliar pada 2023.
Di sisi lain, perusahaan mencatatkan kenaikan beban baik dari sisi underwriting maupun beban usaha. Tercatat beban underwriting perusahaan naik dari Rp219,38 miliar pada 2023 menjadi Rp282,48 miliar. Selanjutnya, beban klaim neto juga meningkat menjadi Rp281,72 miliar dari sebelumnya Rp214,85 miliar.
Selanjutnya, beban usaha tercatat meningkat dari Rp354,91 miliar pada 2023 menjadi Rp522,56 miliar per akhir 2024.
Seiring dengan hal tersebut, laba bersih perusahaan setelah pajak terpantau menjadi Rp121 miliar pada 2024. Catatan tersebut menurun 71,80% yoy apabila dibandingkan pada 2023 sebesar Rp207,88 miliar.
Dari sisi ekuitas, Asuransi MSIG Indonesia mencatatkan capaian Rp1,12 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut menurun apabila dibandingkan pada 2023 yang mencapai hanya Rp1,23 triliun. Sementara itu, liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp3 triliun, turun tipis apabila dibandingkan dengan Rp3,07 triliun pada 2023.
Baca Juga
Jumlah aset yang berhasil dibukukan perseroan pada 2024 mencapai Rp4,13 triliun atau turun dibandingkan Rp4,3 triliun pada 2023.
Tingkat kesehatan finansial perseroan dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai 295% pada 2024 yang mana turun dari tahun sebelumnya 332%. Tingkat RBC perseroan masih di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%.