Bisnis.com, JAKARTA - Emas menjadi salah satu instrumen investasi andalan masyarakat Indonesia. Harga emas cenderung stabil dan dianggap sebagai pelindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Namun, untuk memperoleh keuntungan maksimal, memahami waktu yang tepat dalam membeli dan menjual emas menjadi hal yang sangat penting.
Dilansir dari investopedia.com pada Rabu (30/4/2025), waktu ideal untuk membeli emas adalah ketika harga berada pada posisi terendah sepanjang periode tertentu. Sebaliknya, waktu yang tepat untuk menjual emas adalah saat harga mengalami kenaikan signifikan. Namun, penentuan momen ini tidak bisa semata-mata bergantung pada perasaan atau spekulasi belaka.
Faktor Musiman dan Ekonomi
Beberapa analisis menunjukkan bahwa harga emas sering kali mengalami pola musiman. Pada awal tahun, khususnya Januari hingga Maret, harga emas cenderung lebih rendah dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini disebabkan permintaan yang relatif menurun setelah musim liburan akhir tahun.
Sementara itu, harga emas kerap melonjak menjelang perayaan hari besar seperti Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru, ketika permintaan perhiasan meningkat. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global, seperti konflik geopolitik atau krisis keuangan, juga mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.
Pengaruh Suku Bunga dan Nilai Tukar
Dilansir dari federalreserve.gov, selain faktor musiman dan geopolitik, suku bunga acuan bank sentral, seperti Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, juga memengaruhi harga emas. Ketika suku bunga naik, harga emas cenderung turun karena investor beralih ke instrumen berbunga tinggi. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berpengaruh langsung terhadap harga emas di Indonesia. Melemahnya rupiah membuat harga emas domestik meningkat, bahkan jika harga emas dunia tetap stabil.
Baca Juga : 8 Tips Investasi Emas bagi Pemula, Pasti Cuan |
---|
Tips Membeli dan Menjual Emas
1. Pantau Harga Secara Berkala
Jangan terburu-buru membeli atau menjual emas. Amati tren harga selama beberapa waktu untuk menemukan pola pergerakan yang menguntungkan.
2. Gunakan Analisis Teknis dan Fundamental
Kombinasikan analisis teknis (grafik harga, volume transaksi) dengan analisis fundamental (kondisi ekonomi, berita global) untuk membuat keputusan yang lebih matang.
3. Beli Secara Bertahap
Alih-alih membeli sekaligus dalam jumlah besar, strategi beli bertahap (dollar cost averaging) membantu mengurangi risiko fluktuasi harga.
4. Perhatikan Biaya Tambahan
Saat membeli emas fisik, seperti logam mulia atau perhiasan, perhatikan biaya pembuatan, penyimpanan, dan asuransi yang bisa memengaruhi nilai investasi Anda.
5. Jual Saat Ada Kebutuhan Finansial atau Target Tercapai
Jangan semata-mata menunggu harga tertinggi yang sulit diprediksi. Tetapkan target keuntungan sejak awal dan jual ketika target tersebut tercapai atau saat ada kebutuhan mendesak.
Investasi emas tetap menjadi pilihan menarik di tengah dinamika ekonomi global. Namun, seperti investasi lainnya, waktu yang tepat dalam membeli dan menjual sangat menentukan keberhasilan.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga emas serta menerapkan strategi yang tepat, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko kerugian. (Mianda Florentina)