Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Targetkan GIFS 2025 Tingkatkan Aktivitas Bisnis Hingga 20%

BRIS menargetkan perolehan bisnis dalam BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 meningkat sebesar 20% dibandingkan penyelenggaraan serupa pada 2023.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menargetkan perolehan bisnis dalam BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 meningkat sebesar 20% dibandingkan penyelenggaraan serupa pada 2023. 

"Perseroan mencatat dari penyelenggaraan BSI GIFS 2023 terdapat tambahan bisnis senilai Rp227,11 miliar dari aktivasi yang ada. Jumlah tersebut belum termasuk dari kerja sama bisnis yang tercipta melalui networking yang dibangun," kata Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta kepada wartawan, Selasa (29/4/2025). 

Dia mengatakan peran ekonomi dan keuangan syariah telah tertuang dalam Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Di mana visi Indonesia Emas 2045 salah satunya dapat dicapai melalui transformasi juga optimalisasi ekonomi dan keuangan syariah. 

Dalam RPJPN, kata Bob, ekonomi syariah diposisikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Selain itu dalam Asta Cita, pengembangan ekonomi syariah menjadi salah satu strategi dalam mendorong kemandirian bangsa dan ekonomi yang lebih adil dan makmur.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, BSI GIFS 2025 juga mendorong harmonisasi kebijakan. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi. 

Harmonisasi kebijakan yang di maksud di antaranya antar sektor, di mana policy pengembangan ekonomi syariah harus dibuat in line dengan kebutuhan dan target-target pembangunan nasional baik secara jangka pendek, mengengah, dan panjang. 

Menurutnya harmonisasi juga dilaksanakan dengan agenda nasional agar ekonomi syariah tidak dianggap sebagai entitas berbeda dengan ekonomi secara umum. 

Banjaran menambahkan, BSI GIFS 2025 juga menargetkan untuk menjadi forum pemikiran bagi para aktivis ekonomi syariah nasional dan global. 

Pada saat yang sama, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danatara) sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan peran PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sangat besar dan signifikan terhadap ekonomi syariah nasional. 

Dia mengungkapkan kontribusi BSI sebesar 50% dari total bisnis perbankan syariah Tanah Air. Di sisi lain, saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru hampir 9% dari total industri perbankan. Sehingga potensi pertumbuhannya masih sangat besar. 

“Kalau kita lihat memang itu sangat-sangat kecil, jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang 87% nya itu orang muslim," katanya. 

Rosan berharap ke depan seluruh perbankan syariah dan terutama BSI, bisa terus meningkatkan pangsa pasarnya. Di saat bersamaan bisa membantu inklusi keuangan yang saat ini baru 12,7%. 

Dia mengatakan, saat ini struktur GDP Indonesia masih didominasi oleh konsumsi domestik dalam negeri dengan persentase sekitar 53%-54%. Dengan kolaborasi semua sektor, termasuk peran ekonomi syariah, harapannya menjadi semakin besar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper