Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi FPG Indonesia atau FPG Insurance mencatatkan premi bruto Rp810,43 miliar pada periode 2024. Angka itu terkoreksi 10,8% (year on year/YoY) dibanding premi bruto 2023 sebesar Rp908,71 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang terbit di harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (30/4/2025), jumlah pendapatan underwriting yang dicatatkan perusahaan sebesar Rp209,44 miliar, terkoreksi 32,8% (YoY) dibandingkan 2023 senilai Rp311,90 miliar.
Di sisi lain, jumlah beban underwriting dalam periode ini terkerek naik sebesar 28% (YoY) menjadi Rp218,48 miliar, dibanding posisi sebelumnya pada 2023 sebesar Rp170,65 miliar.
Klaim bruto juga meningkat sebesar 17,8% (YoY) menjadi Rp693,83 miliar, dibanding klaim bruto pada 2023 sebesar Rp588,79 miliar.
Pada periode 2024, perusahaan mencatatkan rugi usaha asuransi sebesar Rp106,61 miliar. Pada periode 2023, perusahaan masih mencatat laba usaha asuransi sebesar Rp15,89 miliar.
Torehan kerugian usaha tersebut diikuti dengan kinerja laba, di mana pada periode 2024 perusahaan mencatat rugi setelah pajak sebesar Rp63 miliar. Pada periode 2023, perusahaan masih membukukan laba setelah pajak sebesar Rp18,93 miliar.
Baca Juga
Selaras dengan hal itu, perusahaan mencatat total rugi komperhensif sebesar Rp61,89 miliar, setelah pada periode 2023 membukukan laba komperhensif sebesar Rp18,59 miliar.
Sementara itu, jumlah ekuitas perusahaan pada 2024 sebesar Rp264,42 miliar, turun 18,9% (YoY) dibanding ekuitas periode 2023 sebesar Rp326,31 miliar.
Aset perusahaan pada periode ini juga turun tipis sebesar 1,2% (YoY) menjadi Rp1,60 triliun dibanding aset periode 2023 sebesar Rp1,62 triliun. Aset tersebut terdiri dari aset jumlah investasi sebesar Rp596,85 miliar yang tumbuh 57,9% (YoY) dan aset bukan investasi sebesar Rp999,22 miliar yang terkoreksi 19,3% (YoY).
Penempatan investasi paling besar ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp201,81 miliar, naik 1,4% YoY dibanding penempatan investasi di SBN pada periode 2023 sebesar Rp199,02 miliar.
Meningkatnya jumlah investasi tersebut diikuti dengan peningkatan hasil investasi, di mana hasil investasi perusahaan pada periode 2024 tercatat sebesar Rp30,47 miliar setelah pada periode 2023 hanya mencatatkan hasil investasi sebesar Rp13,66 miliar.
Adapun dari sisi kesehatan finansial perusahaan, risk based capital (RBC) Asuransi FPG indonesia pada 2024 mengecil menjadi 167% dari posisi sebelumnya pada 2023 di level 206%. Meski demikian, RBC tersebut masih jauh di atas ambang batas batas RBC perusahaan asuransi yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%.