Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan proyeksi kondisi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perbankan usai Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI Rate menjadi 5,50% pada bulan lalu.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa tren penyempitan NIM yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir mencerminkan kompetisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang terbilang ketat.
“Termasuk atas instrumen lainya seperti SRBI [Sekuritas Rupiah BI] dan SBN [surat berharga negara] serta penyesuaian suku bunga antara DPK dan kredit dengan struktur yang diharapkan menjadi proporsional,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulanan, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, pergerakan NIM bank tak melulu bergantung pada tingkat suku bunga acuan, melainkan juga terkait efisiensi biaya dana (cost of fund) serta struktur kredit dan profil risiko masing-masing.
Dengan penurunan BI Rate, Dian memandang terdapat ruang bagi perbankan untuk menurunkan biaya dana. Harapannya, hal ini diikuti oleh terjadinya perbaikan margin.
Namun demikian, dirinya menggarisbawahi bahwa hal ini tetap bergantung pada seberapa cepat dan seimbang perbankan dapat menyesuaikan suku bunga simpanan dan kreditnya.
Baca Juga
“OJK memproyeksikan bahwa ke depan, NIM perbankan masih akan berada dalam level yang stabil dan moderat, dalam hal transmisi suku bunga berjalan efektif dan pertumbuhan kredit juga meningkat,” lanjutnya.
Selain itu, OJK juga disebutnya terus mendorong bank untuk mengandalkan efisiensi operasional dan pengelolaan risiko kredit yang baik sebagai strategi menjaga profitabilitas secara berkelanjutan, sehingga tidak semata-mata mengandalkan perolehan bunga.
Terpisah, Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK menunjukkan bahwa rasio NIM bank umum pada Maret 2025 berada pada level 4,51%, turun dibandingkan 4,59% pada Maret 2024.
Rasio yang mengukur kemampuan bank untuk meraup pendapatan dari aset-aset produktif ini terbilang fluktuatif sejak penghujung tahun lalu.
Kondisi NIM bank umum pada Januari 2025 tercatat sebesar 4,50%, turun dari Desember 2024 yang sebesar 4,62%. Rasio NIM kembali menurun pada Februari 2025 ke angka 4,39%, lantas kembali ke level 4,51% pada bulan ketiga tahun ini.