Bisnis.com, JAKARTA — PT MSIG Life Tbk. (LIFE) mengungkapkan sejumlah peluang industri asuransi jiwa meningkatkan kinerja hasil investasi saat menghadapi sejumlah tantangan.
Epsen Halim, Division Head of Investment MSIG Life menjelaskan bahwa faktor global yang berasal dari ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta kebijakan moneter The Fed mengakibatkan menguatnya posisi mata uang dolar AS menjadi tantangan beberapa bulan terakhir.
"Namun, terdapat peluang dari semakin meredanya perselisihan antara kedua negara tersebut serta posisi dolar AS yang seiring melemah dikarenakan kondisi fiskal AS yang tidak sekuat sebelumnya, serta sinyal pelonggaran moneter dari The Fed," kata Espen kepada Bisnis, dikutip pada Jumat (13/6/2025).
Tantangan lainnya, pasar saham baik global maupun domestik mengalami koreksi khususnya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal pada awal tahun ini.
"Namun, kondisi ini juga membuka peluang entry menarik pada aset berisiko di tengah pelemahan pasar," jelasnya.
Bagi perusahaan sendiri, Espen menjelaskan dalam menghadapi tekanan tersebut strategi investasi MSIG Life tetap berpegang pada rencana strategis yang telah disusun serta mandat investasi yang berfokus pada tujuan jangka panjang.
Baca Juga
Selain itu, MSIG Life secara rutin memantau dan mengevaluasi pergerakan IHSG untuk memahami dampaknya terhadap portofolio, serta memastikan setiap keputusan investasi sejalan dengan strategi jangka panjang dan manajemen risiko.
Adapun dalam periode Januari—Maret 2025, hasil investasi MSIG Life tercatat sebesar Rp21,4 miliar.
"Total investasi perusahaan per Maret 2025 sebesar Rp12,2 triliun. Portofolio investasi terbesar per Maret 2025 adalah Surat Berharga Negara [SBN] 57%, obligasi korporasi 17%, saham 14%," pungkasnya.
Adapun mengacu data industri, dalam tiga bulan pertama tahun ini hasil investasi industri asuransi jiwa turun cukup dalam. Per kuartal I/2025 hasil investasi industri asuransi jiwa hanya mencapai Rp340 miliar. Sedangkan pada kuartal I/2024 hasil investasi asuransi jiwa tercatat sebesar Rp12,32 triliun.
Adapun portofolio investasi asuransi jiwa per kuartal I/2025 mayoritas pada SBN dengan nilai Rp214,23 triliun, tumbuh 12,9% (year on year/YoY). Porsi terbesar kedua adalah pada saham dengan nilai Rp119,79 triliun, turun 19% (YoY).