Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat total premi bruto asuransi umum pada kuartal I/2025 sebesar Rp30,53 triliun. Angka tersebut tumbuh 0,3% year on year (YoY) atau bertambah Rp79 miliar dibanding premi bruto dalam kuartal I/2024 sebesar Rp30,45 triliun.
Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, & Analisa AAUI, Trinita Situmeang menjelaskan kinerja premi tersebut dipengaruhi oleh adanya kontraksi pada lini-lini bisnis penyanggah asuransi umum.
"Untuk dua bisnis utama, asuransi kendaraan bermotor dan asuransi harta benda [properti] mengalami kontraksi," kata Trinita dalam konferensi pers di kantor AAUI, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Dalam kuartal I/2025 ini, asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor menyumbang pangsa pasar terbesar yang berkontribusi atas 25,9% dan 17,3% dari total premi dicatat asuransi umum.
Dalam periode tersebut, premi dari asuransi properti mengalami kontraksi 14,1% YoY atau tergerus Rp1,28 triliun menjadi Rp7,80 triliun. Sementara, premi dari asuransi kendaraan bermotor turun 5,3% YoY atau berkurang Rp292 miliar menjadi Rp5,24 triliun.
Apabila merujuk pertumbuhan paling besar, lini usaha yang preminya naik paling tinggi adalah asuransi satelit yang tumbuh 1.993,5% YoY, meskipun secara nilai hanya tumbuh Rp157 miliar dari Rp8 miliar dalam kuartal I/2024 menjadi Rp164 miliar pada kuartal I/2025.
Baca Juga
Sebaliknya, kontraksi paling besar terjadi pada lini usaha suretyship yang terkoreksi 37,6% YoY atau Rp206 miliar, dari Rp549 miliar dalam kuartal I/2024 menjadi Rp342 miliar pada kuartal I/2025.
Sementara itu, klaim bruto yang dibayar asuransi umum dalam kuartal I/2025 mencapai Rp10,98 triliun, tumbuh 4,8% YoY atau Rp501 miliar dibanding klaim dibayar Rp10,48 triliun pada kuartal I/2024.
"Untuk klaim dibayar bisa kita lihat pertumbuhan terbresar terjadi di asuransi personal accident sebesar 61,9% YoY atau naik sebesar Rp91 miliar. Kemudian ada liability juga naiknya cukup besar 101% YoY walaupun secara angkan naiknya Rp48 miliar," ujarnya.
Dalam kuartal I/2025 ini, kontribusi klaim dibayar paling besar disumbang oleh asuransi kredit, asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor yang masing-masing berkontribusi atas 33,4%, 18% dan 16,6% dari total klaim dibayar asuransi umum.
Berikut adalah premi dan klaim asuransi umum berdasarkan lini usaha per kuartal I/2025;
1. Property
Premi Rp7,80 triliun, turun14,1% YoY
Klaim Rp1,96 triliun, tumbuh 33% YoY
2. Motor vehicle
Premi Rp5,24 triliun, turun 5,3% YoY
Klaim Rp1,82 triliun, turun 4,2% YoY
3. Marine cargo
Premi Rp1,71 triliun, tumbuh 0,5% YoY
Klaim Rp335 miliar, turun 16% YoY
4. Marine hull
Premi Rp941 miliar, tumbuh 8,1% YoY
Klaim Rp297 miliar, tumbuh 16,9% YoY
5. Avitation
Premi Rp204 miliar, turun 33,8% YoY
Klaim Rp17 miliar, turun 48,9% YoY
6. Satelite
Premi Rp164 miliar, tumbuh 1.993,5% YoY
Klaim Rp0, pada periode sebelumnya juga tidak ada klaim
7. Energy on shore
Premi Rp62 miliar, turun 14,4% YoY
Klaim Rp11 miliar, turun 67,4% YoY
8. Energy off shore
Premi Rp185 miliar, tumbuh 1% YoY
Klaim Rp86 miliar, turun 62,7% YoY
9. Engineering
Premi Rp1,74 triliun, tumbuh 64,8% YoY
Klaim Rp468 miliar, turun 0,2% YoY
10. Liability
Premi Rp1,70 triliun, tumbuh 14,8% YoY
Klaim Rp96 miliar, tumbuh 101% YoY
11. Personal accident
Premi Rp1,14 triliun, tumbuh 54,9% YoY
Klaim Rp239 miliar, tumbuh 61,9% YoY
12. Health insurance
Premi Rp3,77 triliun, tumbuh 9,8% YoY
Klaim Rp1,80 triliun, turun 2,9% YoY
13. Credit insurance
Premi Rp3,98 triliun, tumbuh 0,3% YoY
Klaim Rp3,59 triliun, tumbuh 8,3% YoY
Sebagai catatan, data premi dan klaim asuransi kredit yang dikumpulkan AAUI ini tidak termasuk satu perusahaan yang tidak menyampaikan data triwulan I/2025
14. Suretyship
Premi Rp342 miliar, turun 37,6% YoY
Klaim Rp124 miliar, tumbuh 48,3% YoY
15. Miscellaneous (aneka ragam)
Premi Rp1,54 triliun, tumbuh 5,2% YoY
Klaim Rp238 miliar, turun 30,1% YoY