Bisnis.com, JAKARTA – PT Reasuransi Maipark Indonesia menargetkanperusahaan dapat membukukan ekuitas sebesar Rp864,99 miliar dan hasil investasi sebesar Rp47,4 miliar sepanjang 2025.
Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung mengatakan sepanjang kuartal I/2025 ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp781,72 miliar atau tumbuh 5,83% year on year (YoY).
"Trennya positif, berlawanan dengan industri [reasuransi] yang turun 15,5% YoY," kata Kocu kepada Bisnis, dikutip Senin (16/6/2025).
Sementara itu, hasil investasi yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp7,66 miliar. Hasil investasi ini mengalami kontraksi 35,49% YoY dibanding periode yang sama pada 2024.
"Kesimpulannya, perusahaan berhasil memperkuat ekuitas di tengah tekanan pasar, meski hasil investasi tertekan," tegasnya.
Kocu melanjutkan, untuk mencapai target ekuitas sebesar Rp864,99 miliar tahun ini, strategi yang dilakukan perusahaan adalah dengan mengoptimalisasi struktur modal, penguatan laba ditahan dan melalukan diversifikasi pendapatan.
Baca Juga
Sementara untuk mencapai target hasil investasi sebesar Rp47,4 miliar, perusahaan akan melakukan rebalancing portofolio, kapitalisasi peluang pasar hingga implementasi teknologi.
Kocu mengatakan dalam implementasi strategi tersebut tantangannya adalah adanya ketidakpastian ekonomi, persaingan ketat di industri, risiko klaim katastropik sampai faktor perubahan regulasi.
Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam periode Januari-Februari 2025 ekuitas dan hasil investasi industri reasuransi masing-masing tekontraksi 15,5% YoY dan 31% YoY menjadi Rp7,13 triliun dan Rp152,55 miliar.
Kontraksi tersebut berlanjut hingga kuartal I/2025. Dalam periode Januari-Maret 2025, total ekuitas industri reasuransi kontraksi 15% YoY menjadi Rp7,05 triliun sedangkan hasil investasi kontraksi 23,7% YoY menjadi Rp259 miliar.
Kocu menjelaskan penurunan ekuitas dan hasil investasi industri tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya dari faktor makro berupa volatilitas pasar keuangan, tekanan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Kemudian dari faktor industri adalah peningkatan klaim, persaingan tarif yang ketat, perubahan regulasi hingga faktor revaluasi portofolio.
"Dampak terbesarnya adalah dari penurunan nilai investasi akibat kondisi pasar dan tekanan pada margin underwriting," jelasnya.
Dia menjelaskan dalam kaitannya dengan kapabilitas reasuransi menanggung retensi, ekuitas perusahaan menjadi dasar solvabilitas dan penentu kapasitas akseptasi. Ekuitas ini juga bisa menentukan kredibilitas perusahaan reasuransi.
Sementara itu, hasil investasi menjadi pendapatan tambahan yang bisa memperkuat ekuitas perusahaan, meningkatkan likuiditas klaim, hingga sebagai mitigasi volatilitas underwriting.
Dengan kata lain, ekuitas yang kuat maka portofolio investasi bisa lebih besar, kemudian hasil investasi juga bisa lebih tinggi dan pada akhirnya kapasitas menanggung risiko juga meningkat.
"Posisi ekuitas [Maipark] saat ini Rp781,72 miliar dan target 2025 Rp864,99 miliar memperkuat fondasi perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas menanggung risiko, didukung strategi agresif peningkatan hasil investasi menjadi Rp47,4 miliar," pungkasnya.