Bisnis.com, JAKARTA – Kredit kendaraan bermotor (KKB) alias kredit otomotif yang disalurkan perbankan ikut melemah saat tren penjualan mobil menurun pada 2025.
Direktur Consumer Banking PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Djumariah Tenteram menjelaskan bahwa penjualan mobil menurun hingga double digit pada pertengahan tahun ini, khususnya untuk tipe non-listrik. Hal ini berpengaruh terhadap permintaan kredit kepada bank.
“Secara keseluruhan penjualan mobil itu turun. Jadi kalau ditanya, otomatis hal itu juga ber-impact terhadap kredit konsumsi,” katanya saat ditemui di bilangan Senayan, Jakarta, dikutip pada Senin (16/6/2025).
Menurutnya, tren kenaikan penjualan hanya terjadi pada kendaraan listrik, kendati dia tak memerinci bagaimana kondisi permintaan kredit tipe kendaraan tersebut di Bank Permata.
Ketika ditanya mengenai proyeksi kredit kendaraan bermotor hingga akhir tahun, Djumariah mengaku belum dapat memprediksi. Menurutnya, hal itu akan bergantung pada kondisi penjualan mobil ke depan.
Mengutip presentasi perseroan, Bank Permata mencatatkan pertumbuhan kredit 6% YoY menjadi Rp156,6 triliun pada Maret 2025, dari sebelumnya Rp147,8 triliun dari Maret 2024.
Baca Juga
Berdasarkan sektornya, pinjaman personal untuk perumahan dan kendaraan mencapai Rp38,9 triliun, naik 3,7% YoY dari Rp37,5 triliun. Sektor ini menempati porsi 24,8% dari keseluruhan penyaluran kredit Bank Permata.
Sementara itu, kredit konsumer Bank Permata tercatat tumbuh 4,3% secara tahunan, dari Rp42,4 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp44,3 triliun pada Maret 2025.
Adapun berdasarkan catatan Bisnis, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil secara wholesales pada Mei 2025 sebesar 60.613 unit, turun 15,1% dibandingkan Mei 2024 sebanyak 71.391 unit.
Penjualan mobil secara ritel alias dari dealer ke konsumen juga susut 15,1% YoY menjadi 61.339 unit pada Mei 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 72.246 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menjelaskan bahwa penyebab utama lesunya penjualan mobil pada bulan kelima 2025 di antaranya yakni daya beli masyarakat yang kian melemah. "Daya beli masih sangat lemah, pertumbuhan ekonomi juga belum membaik," katanya.