Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Prospek Kredit Kendaraan saat Bank Pelat Merah Lirik Bisnis Auto Loan

Bank pelat merah seperti BRI dan BTN berencana masuk atau memperkuat ke bisnis auto loan yang prospektif.
Kredit kendaraan bermotor atau kredit mobil/Image by xb100 on Freepik
Kredit kendaraan bermotor atau kredit mobil/Image by xb100 on Freepik
Ringkasan Berita
  • Bank pelat merah seperti BBRI dan BBTN berencana mengeksplor bisnis auto loan sebagai diversifikasi untuk meminimalisasi risiko di masa depan.
  • Meski penjualan otomotif menurun, strategi kolaborasi dengan perusahaan otomotif besar dinilai penting untuk memaksimalkan potensi bisnis auto loan.
  • BBRI dan BBTN melihat prospek cerah dalam bisnis auto loan di Indonesia, dengan BBRI memanfaatkan ekosistem nasabahnya dan BBTN mempertimbangkan joint financing.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pengamat perbankan menilai, bisnis auto loan atau kredit kendaraan bermotor masih prospektif di masa mendatang. Bank pelat merah seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) pun berencana mengeksplor ke area bisnis baru, termasuk auto loan.

Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyampaikan diversifikasi bisnis merupakan hal yang baik dan diperlukan untuk meminimalisasi risiko di masa yang akan datang.

“Bisnis auto loan masih prospektif di masa yang akan datang dan agunan yang tersedia juga mencukupi ketika kredit bermasalah yaitu dengan penjualan agunan kendaraan yang diberikan ke bank,” kata Trioksa kepada Bisnis, Kamis (7/8/2025).

Kendati begitu, dia mengakui bahwa saat ini penjualan otomotif mengalami penurunan imbas kondisi ekonomi dan daya beli yang belum membaik. 

Untuk itu, Trioksa menilai perlu strategi yang baik ketika terjun ke sebuah bisnis yang sedang lesu, sehingga dapat memaksimalkan bisnis. Misalnya, kata dia, dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan otomotif besar seperti Astra.

Sementara itu, Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menyebut kelompok bank apapun perlu melakukan penetrasi ke bisnis baru yang memiliki prospek cerah, seperti halnya bisnis otomotif.

Dia mengatakan, selama ini auto loan banyak digarap oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance yang menjadi anak perusahaan bank. Dengan terjunnya sejumlah bank ke auto loan, menurutnya hal ini merupakan inisiatif yang positif.

“Ini inisiatif atau terobosan yang bagus, tetapi hal itu bisa jadi muncul conflict of interest ketika bank telah memiliki perusahaan pembiayaan,” ujar Paul kepada Bisnis, Kamis (7/8/2025).

Paul menambahkan rencana BBRI dan BBTN mengeksplor ke area bisnis baru termasuk auto loan merupakan langkah bisnis yang strategis mengingat Indonesia menjadi negara yang sarat produk otomotif. “Tentu saja, hal itu tantangan bisnis ke depan yang cerah,” pungkasnya. 

Dalam catatan Bisnis, BBRI tahun ini berencana mengoptimalkan ekosistem auto loan melalui anak usahanya PT BRI Multifinance Indonesia. Direktur Utama BRI Hery Gunardi menilai potensi dari bisnis auto loan cukup menjanjikan. Apalagi, BBRI saat ini memiliki lebih dari 80 juta nasabah. 

“Ini bisa jadi lebih bagus karena kita lakukan cross sell ya, nasabah yang punya potensi untuk membeli motor atau mobil itu jadi enggak usah jauh-jauh pembiayaannya, bisa menggunakan BRI,” tutur Hery Gunardi, Kamis (31/7/2025).

Sementara itu, BBTN tengah mempertimbangkan untuk memperluas bisnis kredit kendaraan bermotor.  Kendati tertarik untuk masuk ke bisnis auto loan, Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan menyampaikan bahwa perseroan berencana untuk bekerja sama dengan pihak lain yang telah memiliki ekosistem auto loan.  

“Daripada kita membangun [dari awal], kita bikin dulu mekanisme joint financing,” kata Rully dalam media briefing di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (7/8/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro